PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menggarap bisnis di Sektor kendaraan listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT), di awal 2022, BNBR melalui anak usahanya yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT Mayasari Bakti telah mengoperasikan 30 unit bis listrik di Jakarta. VKTR menangani pengadaan dan pengembangan bis listrik, Transjakarta mengoperasikan 100 bis listrik.
BNBR juga menandatangani perjanjian dengan perakit badan bis (karoseri) Tri Sakti di Jawa Tengah membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bis listrik dengan bantuan teknologi dari BYD Auto (mitra penyedia teknologi bagi indukk vektor yaitu Bakrie Autoparts sejak 2018). Bis listrik hasil kolaborasi dengan BYD dijual dengan harga kisaran Rp 3-5 Miliar tergantung dari spesifikasi pesanan yang diminta oleh Pemesan.
VKTR juga menandatangi kerjasama strategis dengan produsen baterai global BritishVolt (asal Inggris). Britishvolt merupakan start up manufaktur dan pengembang teknologi baterai kendaraan listrik rendah karbon, dengan pelanggannya yaitu Aston Martin dan Lotus. Kerjasama BritishVolt dan VKTR diestimasi mencapai nilai investasi USD 2 milair pada 2027. Fase kerjasam Tahap 1 berfokus pada pendirian fasilitas nikel sulfat di Indonesia untuk kebutuhan bahan baku produksi baterai yang berlokasi di Inggris.
BNBR melalui anak usahanya yaitu PT Helio Synar yang merupakan bagian dari PT Bakrie Power yang dikendalikan oleh BNBR, bekerjasama dengan PT PLN (Persero) dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Bontomanai, Selayar, Sulawesi Selatan yang akan memiliki kapasitas 1,3 MW peak. Helio Synar juga menandatangani dua proyek EBT yaitu de-dieseliasasi dan PLTS Atap dengan market size masing-masing USD 2 Miliar dan USD 650 juta.
BNBR melalui PT Bakrie Autoparts dan anak usahanya juga memproduksi komponen otomotif yang mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp 813,8 Miliar pada 2021 naik 90% year-on-year dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 428,4 miliar.
BNBR melalui VKTR bekerjasama dengan PT Tambang Nikel Sulteng (TNS) sebagai upaya untuk penyediaan pasokan bijih nikel. TNS akan menyediakan pasokan bijih nikel kepada VKTR. Bijih nikel tersebut akan diolah oleh Perusahaan Patungan antara VKTR dengan pihak lain dan ada kemungkinan TNS untuk memiliki saham di perusahaan patungan tersebut.
BNBR melalui VKTR juga melakukan kerjasama dengan PT Jasa Sarana (BUMD milik Pemprov Jawa Barat) untuk menyediakan bis listrik untuk transportasi publik di Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan sebagian kabupaten Sumedang). Pemprov Bandung akan mengembangkan Bus Rapid Transit (BRT) dengan 12 rute menggunakan armada bis sebanyak 260 unit (bis listrik ukuran medium tipe C6).
Di Tahun 2021, BNBR pendapatan bersih turun 3 % yoy menjadi Rp 2,3 Triliun, laba bersih Rp 98 Miliar dibandingkan Rugi Rp 930 Miliar di Tahun 2020.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: