PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memperoleh 2 proyek IKN yaitu pembangunan hunian pekerja konstruksi dengan nilai kontrak Rp 567 miliar, dengan membangun 22 tower rumah susun 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja dan proyek pembangunan pelengkap Jembatan Pulau balang dengan nilai kontrak sebesar Rp 291 Miliar (penghubung antara Balikpapan dengan Lokasi IKN di Penajam Paser Utara. Pembangunan Rumah Susun untuk pekerja, ADHI bekerjasama dengan PT Hutama Karya dan PT Bangun Cipta Kontraktor.
ADHI telah menerima realisasi pembayaran atas pembangunan LRT Jabodetabek sebesar Rp 23,3 Triliun dari total nilai kontrak Rp 25,5 Triliun. ADHI juga menerima pembayaran atas pekerjaaan stasiun dan depo LRT Jabodetabek fase I sebesar Rp 4,1 Triliun yang dibayarkan oleh pemerintah via PT Kereta Api Indonesia (Persero). Di samping itu ADHI mencetak nilai kontrak baru Rp 4,8 Triliun per Februari 2024, naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,3 Triliun. Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari Proyek Tambak Udang Sumbawa, Proyek Gedung Otorita IKN, Proyek Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Proyek Rumah Sakit Khusus Bedah Columbia Asia Semarang dan proyek SPAM Kamijoro.
ADHI akan mengerjakan proyek North-South Commuter Railways di Filipina pada pertengahan April 2024.
Untuk IKN sendiri, ADHI mengerjakan 18 Proyek dengan nilai kontrak Rp 7,6 Triliun di tahun 2024, 40% sudah dikerjakan.
Di tahun 2023, ADHI meraih laba bersih Rp 214 miliar, naik 164% dibandingkan tahun 2022 Rp 81,24 miliar. Pendapatan naik 48% dari Rp 13,55 Triliun di tahun 2022 menjadi Rp 20,07 Triliun di tahun 2023.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: