PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang merupakan anak usaha dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melakukan IPO (Initial Public Offering) dengan melepas 7.287.520.000 saham (10%) dengan harga penawaran saham Rp 1.650-1.775 per saham dengan potensi raihan dana IPO sebesar Rp 12,01 Triliun – 12,93 Triliun dengan masa book building 31 Mei 2023- 06 Juni 2023, Penawaran Umum 28 Juni-3 Juli 2023 dan listed di BEI tanggal 05 Jul 2023. Sebagai penjamin pelaksana emisi efek: PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.
Rencana penggunaan dana IPO:
Rp 1,78 Triliun untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri untuk membiayai proyek smelter di Maluk, Sumabwa Barat, NTB
Rp 3,04 Triliun untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)
Sisanya akan digunakan untuk penyetoran modal ke AMNT yang akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai proyek ekspansi pabrik konsentrator di Sekongkang Atas, Sumbawa Barat, NTB.
Pemegang saham AMMN:
35,58% PT Sumber Gemilang Persada, lock up periode 8 bulan
23,13% PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
17,08% PT AP Investment, lock up periode 12 bulan
7,86% PT Alpha Investasi Mandiri, lock up periode 8 bulan
7,21% PT Pesona Sukses Cemerlang, lock up periode 8 bulan
5,12% PT Sumber Mineral Citra Nusantara, lock up periode 8 bulan
4,02% PT Medco Services Indonesia, lock up periode 8 bulan
Lock up periode : periode dimana tidak akan mengalihkan saham selama 8 bulan / 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran IPO jadi efektif.
Agoes Projosasmito sebagai pengendali AMMN tidak akan melepaskan pengendaliannya selama 12 bulan sejak pendaftaran IPO menjadi efektif hal ini sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 18 Januari 2023 di prospektus ringkas. Agoes menjabat Komisaris Utama AMMN, Agoes juga merupakan Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
BRMS akan menjadi pemasok utama mineral tambang di Group Amman Mineral, jadi BRMS bisa menjual produksi tambang tembaganya tanpa harus membangun smelter terlebih dahulu, sedangkan Amman Mineral mendapatkan pasokan konsentrat tembaga dari hasil tambang BRMS, jadi BRMS cukup bangun pabrik yang simpel untuk mengelola bijih tembaga menjadi konsentrat, konsentrat inilah yang akan dijual ke Amman Mineral.
Secara kinerja, sepanjang 2022 AMMN meraih penjualan bersih USD 2,83 Miliar naik 117,9% dari 2021 di USD 1,29 Miliar.Laba untuk tahun berjalan naik 242,7% dari USD 320,61 juta menjadi USD 1,09 Miliar di tahun 2022.
AMMN sendiri merupakan perusahaan holding yang melakukan kegiatan eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, pengolahan dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi perusahaan. AMMN melalui anak usahanya yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mengoperasikan tambang tembaga dan emas dengan sebutan Tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
AMNT menargetkan produksi konsentrat tembaga dapat mencapai 1,1 juta wet metric ton (wmt) di RKAB (Rencana Kinerja dan Anggaran Biaya) Tahun 2023 yang artinya ada kenaikan 10,97% dibandingkan posisi tahun lalu yang sebesar 994.209 wmt. Progress pembangunan smelter AMNT hingga Januari 2023 sudah mencapai 51,63% dimana proyek tersebut sudah menyerap biaya lebih dari USD 507,53 juta dari total investasi yang direncanakan yaitu USD 982,99 juta. Diperkirakan commissioning smelter akan dilakukan pada Juli 2024 dan beroperasi dengan kapasitas 60% di Desember 2024.
AMNT dan PT Macmahon Indonesia bekerjasama untuk menggarap Tambang Batu Hijau Fase 8 dimana Macmahon akan memperoleh peralatan alat berat tertentu dari AMNT dengan nilai USD 35 juta untuk melakukan pekerjaan pit fase 8 dan sebagai jaminan untuk pemodal pihak ketiga. Dengan adanya pembukaan pit fase 8 ini diharapkan bisa memperpanjang masa tambang hingga Juni 2028 sesuai dengan umur tambang yang ada dalam kontrak AMNT dengan Macmahon Indonesia.
Tambang Batu Hijau awal produksi dan operasional di Tahun 2000 dan hingga tahun 2020, TBH telah memproduksi sekitar 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas. AMNT menjual produknya ke China, Jepang dan Korea Selatan. MEDC melalui AMNT menguasai 44,3% saham Macmahon di tahun 2017. Macmahon juga merupakan kontraktor tambang emas Martabe di Sumatera Utara dengan masa kontrak 5 tahun dari Januari 2016 dari PT Agincourt Resources. Sedangkan di Australia, Macmahon merupakan kontraktor dari Tambang Tembaga dan Emas Tropicana, Tambang Emas Telfer, Tambang Emas St Ives di Australia Barat, Tambang Batubara Byerwen di Bowen Basin, Queensland Australia.
AMMN di Semester I 2023 memproduksi:
233.618 ton konsentrat dengan menjual 137.828 ton, dengan target produksi konsentrat mencapai 610.000 ton. Kinerja penjualan konsentrat AMMN pada 2023 terhambat karena tertundanya pemberian ijin ekspor mulai 1 April hingga 24 Juli 2023. Namun setelah mengantongi ijin ekspor pada Juli 2023, AMMN berhasil menjual persediaan konsentrat selama 4 bulan dalam waktu 6 minggu.
172 koz emas dengan menjual 119 koz emas, dengan target produksi emas mencapai 529 kilo pns (koz)
134 Mlbs dengan menjual 76 Mlbs tembaga, dengan target produksi tembaga mencapai 337 juta pon (Mlbs)
Hingga Semester I 2023 AMMN meraih pendapatan bersih USD 581 juta turun 58% yoy dari USD 1,38 Miliar pada Semester I 2022. Laba bersih turun 78% yoy menjadi USD 122 juta dari USD 565 juta pada Semester I 2022 akibat penundaan ekspor konsentrat.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: