PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) merupakan perusahaan yang melayani jasa pengujian (testing), inspeksi, dan sertifikasi atau dikenal dengan service TIC (Testing, Inspection, Certification) yang telah berdiri sejak 1990 yang melebarkan sayap hingga ke Vietnam, China dan Jepang. MUTU ini akan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dengan kisaran harga saham Rp 105-110 per lembar dengan melepas maksimal 942,85 juta saham setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan potensi raihan dana IPO Rp 99 Miliar-103,71 Miliar. MUTU juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 235.714.300 yang menyertai penerbitan saham baru, warant tersebut mewakili 10,71% modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum IPO. Setiap pembeli empat saham baru MUTU akan memperoleh satu Warant Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 324.
Dana IPO rencananya akan digunakan untuk :
66% untuk capex mengembangkan laboratorium. MUTU saat ini memiliki dua laboratorium nikel yaitu di Morowali dan Kendari, Sulawesi. MUTU akan membangun lima laboratorium baru dengan nilai investasi masing-masing Rp 5 miliar dan juga akan menambah laboratorium baru dibidang batubara dan nikel di Banjarbaru dan Pontianak, serta laboratorium mineral yang akan dibangun di Halmahera.
34% untuk biaya operasional mencakup biaya pengadaan bahan baku, biaya operasional, biaya pemasaran dll.
Dengan adanya kemungkinan Bursa Karbon dimulai September 2023, akan ada potensi bagi MUTU karena potensinya sangat besar, nilai perdagangan karbon dimasa yang akan datang diperkirakan mencapai Rp 8.400 triliun. Sektor inilah yang akan terus dikembangkan MUTU termasuk mempersiapkan skema untuk masuk ke dalam ekosistemnya karena green economy tidak hanya sebatas Gas Rumah Kaca tapi juga berkembang ke water footprint, plastik dan lain-lain.
Terkait Ekonomi Hijau, MUTU sangat berkomitmen untuk masuk ke bisnis perdagangan karbon yaitu dalam penyediaan jasa Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (Certified Emissions Reduction). Saat ini Anak usaha MUTU yaitu PT Jasa Mutu Mineral Indonesia (Jammin) yang 99% sahamnya dimiliki oleh MUTU, merupakan satu dari sembilan lembaga TIC di bidang batubara dan nikel yang memiliki izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perdagangan, sedangkan di Ekonomi Syariah, MUTU akan masuk di bisnis jasa sertifikasi halal, industri halal, wisata halal dan wakaf.
MUTU memiliki jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga akreditasi nasional dan internasional seperti ISCC, MAFF, RSPO, FOSFA, JCM, ASI, USEPA, CARB, LEI dan ISPO. MUTU bekerjasama juga dengan lembaga pemerintah seperti KKP, KAN, Kemnaker, Kementan, KLHK, Kemenparekraf.
MUTU sedang melengkapi skema layanan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Komite Akreditasi Nasional dalam rangka sebagai Lembaga Verfikasi dan Validasi (LVV) Gas Rumah Kaca dan juga untuk sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu. MUTU telah bergerak di bidang LVV sejak tahun 2015 melalui skema voluntary market seperti ISO 14064-2, Joint Credit Mechanisms, Carbon Offserting & Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), Social Carbon, Plan VIVO dan sertifikasi skema-skema sustainability internasional seperti RSPO, FSC, FSSC 22000, dan ISCC.
Di tahun 2022, Pendapatan MUTU mencapai Rp 281,82 Miliar naik 24,47% dibandingkan 2021 yaitu Rp 226,41 Miliar. Laba tahun berjalan di Tahun 2022 naik 90,38% menjadi Rp 36,78 Miliar dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 19,32 Miliar.
Hingga Q1 2023, MUTU menoreh pendapatan Rp 59,41 Miliar naik 30,56% yoy dibandingkan periode yang sama di 2022 sebesar Rp 45,50 Miliar. Laba bersih naik 66,84% yoy menjadi Rp 8,16 Miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp 4,88 Miliar.
Pemegang Saham MUTU sebelum IPO:
45% PT Sentra Mutu Handal
40% PT Baruna Bina Utama
15% PT Afda Ekselensi Lintas Dunia
Jadual IPO MUTU:
Masa Penawaran Awal 12-14 Juli 2023
Masa Penawawan Umum 2-7 Agustus 2023
Listed 09 Agustus 2023
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: