PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten jasa kontraktor tambang batubara di Indonesia dan Australia.
Struktur Perusahaan DOID
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sebagai Holding Company yang memiliki Operating Company yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd, BUMA International
BUMA (PT Bukit Makmur Mandiri Utama) merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara terbesar dan independen di Indonesia, dimana BUMA didirikan pada tahun 1999 dan kemudian diakuisisi DOID pada tahun 2009, saat ini BUMA Indonesia memiliki pangsa pasar sekitar 15%, melalui penyediaan jasa pertambangan bagi beberapa perusahaan tambang terbesar dan terlama di industri batubara Indonesia. BUMA melakukan pekerjaan penambangan secara menyeluruh, mulai dari pengupasan lapisan tanah tertutup, penambangan batubara, pengangkutan batubara serta reklamasi. BUMA difasilitasi dengan teknologi canggig dan lebih dari 2.600 unit alat berat dengan jumlah karyawan lebih dari 15.000 karyawan. BUMA sejak 2016, telah menyediakan berbagai infrastuktur konstruksi (pemukiman, bengkel, pergudangan penyimpanan bahan bakar dan distribusi, dan berbagai fasilitas bangunan hingga jalan angkutan dan jembatan serta gorong-gorong pendukung). Saat ini BUMA berekspansi ke pekerjaan konstruksi dan infrastuktur yang lebih kompleks di sektor pertambangan/mineral, energi dan energi terbarukan. Beberapa pelanggan BUMA yaitu Adaro Indonesia, Adaro MetCoal, Berau Coal Energy, Geo Energy, Bayan Group, UPC Renewables, Solway Groups, dll.
BUMA Australia didirikan pada tahun 2021, sebagai kontraktor tambang terkemuka melalui akuisisi bisnis Open Cut Mining East milik Downer. Akuisisi ini mencakup peralihan SDM, Kontrak layanan tambang, aset, sistem, dan kekayaan intelektual, yang mana memastikan kelanjutan dari warisan sepanjang 75 tahun di Australia. BUMA Australia memberikan layanan manajemen dan operasi situs tambang terbuka, manajemen berbasis regulasi, pengembangan dan inisiasi proyek greenfields, perencanaan tambang, manajemen aset, layanan pengeboran dan peledakan, operasi dan pemeliharaan pabrik pengolahan, rehabilitasi dan penutupan, analisis, dan usulan biaya.
Bukit Technology (PT Bukit Teknologi Digital atau Btech) diluncurkan pada tahun 2021 sebagai unit bisnis BUMA dan lalu dipisahkan pada tahun 2023, berevolusi sebagai entitas sendiri. BTech merevolusi industri pertambangan sebagai penyedia teknologi pertambangan canggih end-to-end terkemuka dimana Btech memiliki misi untuk memberdayakan perusahaan pertambangan untuk mencapai efisiensi operasional dan finansial, skalabilitas dan keberlanjutan melalui kekuatan machine learning dan tailored solutions (solusi yang disesuaikan). Service yang diberikan oleh Btech antara lain Saas (Software as a Service), Penilaian dan Rekayasa Ulang Proses Bisnis, Konsultasi dan Penasihat, Manajemen Perubahan.
Biru Nuswantara (PT BISA Ruang Nuswantara atau dikenal dengan BIRU) yang didirikan pada 09 Februari 2023 dan dibangun di atas komitmen Grup Delta Dunia terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST), jadi BIRU ini untuk ESG (Environmental, Social, Governance). BIRU memperluas jangkauannya di luar industri pertambangan dan mengeksplorasi sektor-sektor berbeda termasuk Perhotelan.
Pemegang Saham DOID as per 31 May 2024:
37,86% Northstar Tambang Persada Ltd
5,03% Six Sis Ltd
2,58% Ronald Sutardja
2,32% Ashish Gupta
0,41% Dian Sofia Andyasuri
0,12% Iwan Fuad Salim
42,02% Masyarakat Non Warkat
9,65% Saham Treasury
0,01% Masyarakat Warkat
2023:
Pendapatan Bersih, 2023 = USD 1.833 juta, 2022 = USD 1.554 juta, 2021 = USD 911 juta, naik 18% dibandingkan tahun 2022. Pendapatan di Tahun 2023 USD 1.833 juta (USD 1.320 juta dari Indonesia naik 10% dibandingkan tahun 2022 USD 1.197 juta, USD 513 juta dari Australia naik 44% dibandingkan tahun 2022 USD 357 juta)
Laba bersih, 2023 = USD 36 juta, 2022 = USD 29 juta, 2021 = USD 0.28 juta, naik 26% dibandingkan tahun 2022 USD 29 juta.
Volume produksi batubara di tahun 2023 85 juta ton, turun 2% dibandingkan volume produksi batubara di tahun 2022 sebesar 87 juta ton.
Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (overburden removal) di tahun 2023 621 juta bcm, naik 14% dibandingkan overburden removal di tahun 2022 547 juta bcm.
Pengangkutan Batubara Tahunan di tahun 2023 20 juta ton, naik 25% dibandingkan di tahun 2022 16 juta ton.
Rasio Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Stripping Ratio) di tahun 2023 7,3 kali, naik dibandingkan stripping ratio di tahun 2022 6,3 kali.
2024:
di tahun 2024 menganggarkan capex hingga USD 190 juta (setara Rp 2,98 Triliun, asumsi kurs Rp 15.712) yang 50% nya akan digunakan untuk akselerasi tambang PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dengan pertimbangan tambang tersebut merupakan salah satu tambang terbesar dan merupakan tambang dengan biaya produksi rendah. Di tahun 2024, DOID menargetkan produksi batubara antara 75 juta hingga 80 juta ton, sedangkan produksi batubara DOID di tahun 2023 sebesar 85 juta ton. DOID menargetkan pendapatan hingga USD 1,72 miliar (setara Rp 27,10 Triliun, asumsi kurs Rp 15.712).
BUMA Australia raih kontrak dengan Whitehaven untuk layanan awal penambangan (pre-strip) di Tambang Blackwater.
Delta Dunia Group menandatangani Perjanjian Pembelian Saham (SPA) untuk akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG), produsen terbesar kedua dari antrasit berkadar sangat tinggi (ultra-high-grade/UHG) di Amerika Serikat.
Q1 2024
Revenue naik 4% yoy USD 426 juta (dibandingkan Q1 2023 USD 409 juta), dengan kontribusi dari non thermal coal sebanyak 23% dari Pendapatan. Pendapatan di Australia tumbuh 20% yoy sedangkan Indonesia turun 2% yoy
EBITDA naik 8% yoy USD 80 juta (dibandingkan Q1 2023 USD 74 juta)
Rugi bersih USD 19 juta, naik 18 juta USD dimana 17 juta USD akibat rugi kurs (AUD/IDR)
Di Q1 2024, DOID telah menyerap belanja modal (capex) sebesar USD 40 juta, meningkat 80% secara tahunan, dimana di tahun 2024, DOID mengalokasikan capex senilai USD 150 juta – USD 190 juta.
DOID memperpanjang kontrak dengan Blackwater Operations Pty Ltd (anak usaha Whitehaven Coal Mining Limited), perpanjangan kontrak ini untuk jasa pertambangan prestrip di Tambang Blackwater, Australia untuk dua tahun ke depan. Di Samping itu, DOID melakukan diversifikasi geografis dengan mengakuisisi Atlantic Carbon Group Inc (ACG) yang dapat mengurangi ketergantungan DOID pada pendapatan dari thermal coal hanya saja volatilitas nilai Tukar Rupiah terhadap Australia Dollar bisa berpotensi mempengaruhi margin dari DOID.
DOID melalui BUMA Australia Pty Ltd, mendapatkan perpanjangan kontrak pertambangan di Tambang Meandu, Queensland, Australia, yang dimiliki oleh TEC Coal Pty Ltd, anak usaha Stanwell Corporation. Kontrak ini diperpanjang hingga Juni 2026 dengan nilai sekitar AUD 200 juta atau setara Rp 2 triliun per tahun. BUMA Australia akan mempertahankan skala operasionalnya dengan produksi tahunan sekitar 35 juta bcm dan volume batu bara sekitar 7 juta ton. Perpanjangan ini menunjukkan komitmen BUMA Australia untuk membangun kemitraan jangka panjang dan kontribusi bagi kesuksesan klien. BUMA Australia telah mengelola Tambang Meandu sejak 2021.
DOID via anak usahanya Bukit Makmur Mandiri Utama Pte Ltd (BUMA Singapore) mengakuisi 29 Metals Limited (perusahaan tambang tembaga dan seng asal Australia) dimana 29 Metals mengumumkan penawaran atas penerbitan saham baru sebesar AUD 180 juta pada 03 Des 2024 dan BUMA Singapore akan berpartisipasi dan melaksanakan seluruh haknya atas penawaran hak memesan efek. BUMA Singapore mennandatangani perjanjian dengan 29Metals untuk penyertaan 229,9 juta saham yang baru diterbitkan dengan harga AUD 0,27 per saham, dengan nilai Transaksi mencapai AUD 62,07 juta setara Rp 633,98 miliar.
29Metals mengoperasikan tambang Golden Grove di Australia Barat dan tambang tembaga Capricorn di Queensland. Dalam 12 bulan hingga Sep 2024, 29Metals memproduksi 26 kilo ton tembaga dan 60 kilo ton seng.
DOID fokus menuntaskan akuisisi tambang batubara metalurgi di Australia Dawson Complex dan Tambang Tembaga di Australia, 29 Metals.
Kontribusi dari akuisisi Dawson Complex bisa mencapai USD 130 juta – USD 200 juta per tahun terhadap EBITDA, dengan asumsi proses akuisisi tuntas pada pertengahan 2025, Dawson bisa menyumbang sekitar USD 65 juta -USD 100 juta terhadap EBITDA DOID di tahun 2025.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terupdate, klik link dibawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com