DRMA Updated

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) merupakan perusahaan otomotif holding yang 61% sahamnya dimiliki oleh keluarga Triputra, DRMA memproduksi suku cadang untuk merek-merek terkenal seperti Daihatsu, Toyota. DRMA saat ini memiliki pabrik di Karawaci (Tangerang), Jababeka (Cikarang), Karawang dan Plumbon (Cirebon).

DRMA memiliki 6 anak perusahaan manufaktur dan 2 Joint Venture yang berfokus pada manufaktur komponen otomotif untuk Kendaraan Roda 4 dan Roda 2 seperti Wiring Harnes, plactic injection, battery pack dan lain-lain.

Daftar anak perusahaan DRMA:
1) PT Dharma Electrindo Manufacturing (DEM) memproduksi Wiring Harness
2) PT Dharma Poliplast (DPP) memproduksi injeksi plastik
3) PT Dharma Control Cable (DCI) memproduksi kontrol kabel
4) PT Dharma Precision Parts memproduksi permesinan presisi
5) PT Dharma Precision Tools memproduksi alat potong, jig dan mesin khusus
6) PT Saikono Otoparts Indonesia untuk perdagangan dan penjualan bahan baku plastik

Daftar 2 Perusahaan Patungan DRMA:
1) PT Sankei Dharma Indonesia (SDI), didirikan tahun 2011 antara DRMA (49%) dan S G Finance Co. Ltd (Jepang; 21%) dan Sankei Giken Kogyo Co. Ltd (30%). SDI memproduksi suku cadang dan aksesori untuk Kendaraan Roda 4 dan Roda 2, menciptakan sistem dan komponen knalpot termasuk Muffler dan selempang pintu lengkap atas.
2) PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI, antara DRMA (49%) dan Kyungshin Corporation (Korea; 51%). Kyungsin Corp merupakan produsen suku cadang mobil listrik terkemuka yang memasok produk ke KIA dan Hyundai untuk Wiring harness dan aksesoris standar kelistrikan.

DRMA masuk ke bisnis EV dimana mereka memproduksi paket baterai EV (Electric Vehicle), E-kit untuk Kendaraan roda 3 dan e-bike. Di samping itu DRMA memiliki kemampuan untuk memproduksi baja berkekuatan tinggi, bahan ringan untuk komponen rangka body EV.

Di tahun 2022 ini DRMA menyiapkan capital expenditure (capex) senilai Rp 353 Miliar yang dananya 70% berasal dari hasil IPO akhir tahun lalu. Capex akan digunakan untuk ekspansi bisnis dengan membangun pabrik baru dan pembelian mesin-mesin untuk memproduksi komponen yang baru.

DRMA juga akan melakukan diversifikasi bisnis dengan pengembangan komponen electric vehicle (EV) dan memproduksi 3W (kendaraan roda tiga Power Ace). Dengan adanya tambahan kapasitas produksi, diharapkan kinerja DRMA bisa tumbuh 20% dibandingkan kinerja 2021.Di tahun 2021 penjualan DRMA mencapai sekitar Rp 3 Triliun atau naik lebih dari 50% year-on-year.

Di Q1 2022, DRMA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 115,9 Miliar naik 122% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 52,2 Miliar.  Penjualan bersih membukukan Rp 915,8 miliar naik 36% dari Rp 675,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

DRMA telah menggunakan dana IPO sebanyak 53% atau Rp 180,2 miliar dari total raihan dana IPO sebesar Rp 341,7 Miliar. Sementara untuk dana capex telah digunakan sebanyak Rp 78,2 miliar. Rincian penggunaan dana IPO hingga akir 30 Juni 2022:

Rp 78,2 Miliar disuntikkan ke anak perusahaan yaitu PT Dharma Precision Part

Rp 54,1 Miliar disuntikkan ke anak perusahaan yaitu PT Dharma Controlcable Indonesia

Rp 30,8 Miliar disuntikkan ke anak perusahaan yaitu PT Dharma Poliplast

Rp 17,1 Miliar untuk Modal kerja

 

DRMA gencar memproduksi komponen untuk kendaraan listrik berupa battery pack dan battery management system yang sudah digunakan pada kendaraan roda tiga dan e-bike. DRMA telah memproduksi rangka badan kendaraan dengan menggunakan lightweight material dan daya tarik yang tinggi. DRMA juga memproduksi electrical parts seperti rear seat entertainment, back sensor dan USB Charger.

DRMA melayani Honda, Daihatsu dan Hyundai (Sensor listrik mobil EV IONIQ5. DRMA juga menyediakan baterai Skuter Listrik dengan merek Polimetal.

Berikut beberapa pelanggan DRMA dan anak usahanya yaitu:

Daihatsu melalui PT Astra Daihatsu Motor

Honda melalui PT Astra Honda Motor dan PT Honda Prospect Motor

Hyundai melalui PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia

Kawasaki melalui PT Kawasaki Motor Indonesia

Mitsubishi melalui PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia

Suzuki melalui PT Suzuki Indomobil Motor

Toyota melalui PT Toyota Motor Manufacturing

PT Chemco Harapan Nusantara

PT FCC Indonesia

PT Indonesia Stanley Electric

PT Toyo Denso Indonesia

 

Hingga Q3 2022, DRMA meraih penjualan bersih  Rp 2,66 Triliun naik 27,88% year on year dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 2,08 Triliun dengan komposisi penjualan hingga Q3 2022 didominasi penjualan ke PT Astra Honda Motor Rp 1,32 Triliun dan PT Astra Daihatsu Motor Rp 256,30 Miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 249,94 Miliar naik 70,10% year-on-year dibandingkan laba bersih DRMA per Q3 2021 sebesar Rp 146,94 Miliar.

Di Tahun 2022, DRMA menganggarkan Capex Rp 400 Miliar untuk membeli tanah PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) dan PT Dharma Precision Parts (DPA) di Bekasi, jadi Rp 300 Miliar untuk beli tanah DCI & DPA, lalu ada proyek bangunan baru terkait keperluan produksi 4Wheel. DRMA memulai pembangunan tiga pabrik baru untuk DCI, DPA dan DRMA di lahan baru yang terletak di Jababeka, prosesnya masih tahap perencanaan bangunan dan ditargetkan selesai pada Q1 2023 dan beroperasi di Q2 2023.

Di tahun 2023, DRMA mengalokasikan capex sebesar Rp 300 Miliar.

DRMA mendirikan PT Dharma Energy Resources (DER) yang bergerak dibidang battery recycle untuk otomotif di Indonesia, dimana pada fasel itu sudah melakukan proses pre-treatment (mengumpulkan batrai lithium-ion yang habis, disortir, dikosongkan, dibongkar, dinonaktifkan, dicacah dan dipisahkan. Kemudian baterai bekas ini akan menjalani metal recovery, serta refining dengan proses hydrometallurgy, sehingga bisa dihasilkan baterai baru dari hasil daur ulang.

DRMA menandatangani kerjasama dengan PT Bestindo Car Utama untuk mengelola limbah baterai BMW di Indonesia (Agustsu 2023).

Pendirian DER ini melengkapi anak-anak usaha yang sudah memproduksi komponen-komponen EV:

Dharma Polimetal  dan Dharma Controllable =>> produksi battery pack, battery energy storage system, battery swap station

Dharma Precission Tools =>> produksi Charging Station

Dharma Precission Parts =>> produksi komponen brushless direct current motor (BLDC) hub drive dan BLDC mid drive untuk konversi dari sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik.

Di tahun 2023, DRMA mencetak penjualan Rp 5,54 Triliun, naik 41,9% dari penjualan tahun 2022 sebesar Rp 3,9 Triliun dimana penjualan pada segmen roda dua naik 35,9% menjadi Rp 2,9 triliun, Penjualan roda empat naik 58,7% menjadi Rp 1,82 Triliun. Laba bersih mencapai Rp 570 miliar, naik 44,5% dibandingkan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 397 miliar.

Di tahun 2024, DRMA hanya menargetkan pertumbuhan sebesar 10%.

DRMA berusaha memaksimalkan potensi ekspor ke Luar Negeri. DRMA memiliki perusahaan patungan bernama PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI) yang mengekspor produk komponen, dimana ekspor perdana telah dilakukan pada Mei 2024 dengan tujuan Amerika Serikat. Hingga Semester I 2024, DKI melaporkan pendapatan yang naik 61,2% yoy sehingga memberikan kontribusi besar bagi DRMA.

Hingga Q3 2024, DRMA membukukan pendapatan bersih Rp 4,02 Triliun, turun 5,18% yoy dari Rp 4,24 Triliun. Laba bersih turun 20,66% yoy menjadi Rp 412,07 miliar. Hal ini dipicu juga oleh penjualan mobil nasional turun lebih dari 15%.

 

Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *