ASII

PT Astra International Tbk (ASII) yang berdiri pada 20 Februari 1957 dan listed di BEI sejak 4 April 1990. Astra memiliki 7 segmen bisnis inti yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, pertambangan, konstruksi dan energi, Agribisnis, Infrastruktur dan logistik, Teknologi Informasi dan Properti.

 

Pemegang saham ASII as per 31 May 2023:

50,11% Jardine Cycle & Carriage Limited

45,07% Masyarakat-Non Warkat (scripless)

4,82% Masyarakat-Warkat

 

Astra Group:

Divisi Otomotif => Industri Otomotif yang lebih ramah lingkungan, Low-Cost Green Car (LGCC). Banyak pemain baru hadir dengan model EV. Astra menyediakan produk-produk hybridEV (HEV) dan Baterry EV (BEV) dan sarana EV Charging Station. Astra Grup memasarkan 6 model BEV dan 13 model mobil HEV di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW, sementara PT Astra Honda Motor (AHM) telah memasarkan satu model sepeda motor BEV yaitu EM1e.

Divisi Jasa Keuangan => Transformasi Bank Jasa Jakarta sebagai Bank Digital via peluncuran Bank Saqu

Divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi => Investasi di dua perusahaan tambang nikel (non Batubara) via UNTR dengan akuisisi 19,99% saham  Nickel Industries Limited dan akuisisi 70% saham PT Stargate Pasific Resources dan PT Stargate Mineral Asia, akuisisi 66,7% saham Anugerah Surya Pasific Resources, Akuisisi 49,6% saham PT Supreme Energy Sriwijaya yang bergerak di EBT Geothermal.

Divisi Agribisnis => Implementasi program Biodiesel dari B30 menjadi B35 sejak Semester dua Tahun 2023

Divisi Infrastruktur dan Logistik => Delapan konsesi jalan tol di Pulau Jawa dan Fasilitas pelabuhan di Kalimantan (Pelabuhan Eastkal di Penajam, Kalimantan Timur)

Divisi Teknologi Informasi => Pengembangan bisnis Sektor 3D Printing Solutions

Divisi Properti => Tingkat okupansi Menara Astra yang lebih tinggi, meluncurkan proyek residensial di Tangerang. Astra Group mengakuisisi 96,92% saham PT Jaya Mandarin Agung (sekarang bernama PT Bhumi Prama Arjasa), perusahaan pemilik Hotel Mandarin Oriental Jakarta dan lahan seluas 1 hektar dengan total investasi USD 85 juta.

Pengembangan digitalisasi ==> Astra Otoshop, Auto 2000 Digiroom, IBID online, UT Connect, Motorku X, AstraPay, Mobbi, Bank Saqu

 

2023:

Pendapatan Bersih, 2023 = Rp 316,56 T, 2022 = Rp 301,37 T, 2021 = Rp 233,48 T, 2020 = Rp 175,04 T, 2019 = Rp 237,16 T, naik 5% dibandingkan Tahun 2022.

Laba Tahun Berjalan, 2023 = Rp 44,50 T, 2022 = Rp 40,42 T, 2021= Rp 25,58 T, 2020 = Rp 18,57 T, 2019 = Rp 26,62 T

Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk, 2023 = Rp 33,83 T, 2022 = Rp 28,94 T, 2021 = Rp 20,19 T, 2020 = Rp 16,16 T, 2019 = Rp 21,70 T, naik 17% dibandingkan Tahun 2022.

Laba per Saham, 2023 = Rp 836, 2022 = Rp 715, 2021 = Rp 499, 2020 = Rp 399, 2019 = Rp 536

ASII via anak usahanya, PT Astra Digital Internasional menambah investasi pada platform ekosistem kesehatan digital yaitu Halodoc, dimana total investasi Astra di pendanaan seri D mencapai USD 135 juta. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Halodoc telah memberikan akses kepada masyarakat ke lebih 20.000 praktisi medis, 3.300 Rumah Sakit dan 4.900 apotek. Pada tahun 2022, lebih dari 20 juta pengguna aktif bulanan terhubung dengan platform Halodoc.

ASII via anak usahanya, PT Astra Digital Mobil mengakuisisi PT Tokobagus dengan merek OLX (perusahaan iklan baris digital terkemuka)

ASII via Yayasan Pendidikan Astra- Michael D. Ruslim (YPA-MDR) melakukan groundbreaking revitalisasi Sekolah Dasar Negeri 020 Sepaku, Sekolah Binaan YPA-MDR di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur untuk mengakselerasi ekosistem pendidikan yang berkualitas di Ibu Kota Negara (IKN). YPA-MDR telah melakukan pembinaan di 14 sekolah di IKN sejak Juli 2023, sehingga secara keseluruhan YPA-MDR telah memiliki 136 sekolah binaan untuk wilayah Kalimantan Timur.

Astra Financial via PT Bank Jasa Jakarta dan WeLab meluncurkan Produk Bank Saqu sebagai inovasi Layanan Perbankan Digital.

 

Portfolio Roadmap ASII di 2023:

Otomotif +> Laba bersih divisi otomotif naik 18% menjadi Rp 11,4 T dibandingkan tahun 2022, didukung peningkatan volume penjualan sepeda motor dan bisnis komponen. Segmen kendaraan roda empat, volume penjualan mobil turun 2% menjadi 561.000 unit. Segmen kendaraan roda dua, PT Astra Honda Motor (AHM), penjualan sepeda motor naik 22% menjadi 4,9 juta unit dibandingkan tahun 2022. Divisi komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), laba bersih naik 39% menjadi Rp 1,8 T dari Rp 1,3 T di tahun 2022.

Jasa Keuangan +> Laba bersih divisi jasa keuangan Grup naik 30% mencapai Rp 7,9 Triliun disebabkan peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan keuangan. Bisnis pembiyaan konsumen grup naik 15% menjadi Rp 117,3 T. Kontribusi Laba bersih dari perusahaan grup yang fokus pada pembiayaan mobil naik 24% menjadi Rp 2,3 T, sementara PT Federal International Finance (FIF Group) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, laba bersih naik 29% menjadi Rp 4,1 Triliun. Pembiayaan alat berat naik 8% menjadi Rp 10,7 T dengan kontribusi lab abersih sebesar 75% menjadi Rp 178 M. PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), laba naik 14% menjadi Rp 1,4 T. PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) mencatatkan peningkatan premi bruto sebesar 2% menjadi Rp 6,1 T. Transformasi Bank Jasa Jakarta sebagai Bank Digital via peluncuran Bank Saqu

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi +> Laba bersih divisi ini mencapai Rp 12,7 T.  PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami penurunan laba bersih 2% menjadi Rp 20,6 T, selaras dengan penurunan harga komoditas, kinerja penjualan alat berat Komatsu turun 8% menjadi 5.300 unit, meskipun pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan masih meningkat. Sedangkan bisnis kontraktor penambangan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) peningkatan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal volume) sebesar 21% menjadi 1,2 miliar bank cubic meters (bcm) diiringi peningkatan produksi batubara sebesar 11% menjadi 129 juta ton. Anak perusahaan UNTR dibidang tambang batubara mencatat peningkatan kinerja penjualan sebesar 19% menjadi 11,8 juta ton, termasuk 2,5 juta ton metallurgical coal, dibandingkan tahun 2022. PT Agincourt Resources (PTAR), anak usaha UNTR mengalami penurunan penjualan emas sebesar 39% menjadi 175.000 ons. PT Acset Indonusa Tbk (ACST)-perusahaan kontraktor umum), melaporkan rugi bersih Rp 270 miliar, lebih rendah dibandingkan kerugian tahun 2022 sebesar Rp 449 miliar. 

Agribisnis +> divisi ini di bawahi oleh PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat penurunan laba bersih sebesar 39% menjadi Rp 841 miliar, disebabkan harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang lebih rendah. Namun demikian, volume penjualan CPO dan produk turunannya meningkat 13% menjadi 1,7 juta ton. AALI konsisten menggunakan serat dan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar biomass.

Infrastruktur & Logistik +> divisi ini meraih peningkatan laba bersih sebesar 85% menjadi Rp 973 M didukung kinerja bisnis jalan tol, solusi transportasi dan logistik yang lebih baik. Laba bersih dari bisnis logistik yang dikelola oleh PT Serasi Autoraya (SERA) mengalami peningkatan sebesar 26% menjadi Rp 213 miliar. Pendapatan harian dari bisnis jalan tol lebih tinggi 7% dibandingkan pencapaian di Tahun 2022.

Teknologi Informasi +> divisi yang dijalankan oleh PT Astra Graphia Tbk (ASGR) laba bersih naik 45% menjadi Rp 109 M. 

Properti +> divisi ini mengalami kenaikan laba bersih sebesar 10% menjadi Rp 142 miliar didukung oleh tingkat hunian Menara Astra yang lebih tinggi.

 

2024: 

Q1 2024

ASII mencatat penurunan laba yang dapat atribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 14,3% menjadi Rp 7,46 Triliun jika dibandingkan Q1 2023 Rp 8.71 Triliun. Pendapatan bersih turun 2,1% menjadi Rp 81,2 Triliun jika dibandingkan Q1 2023 Rp 82,9 Triliun. Penurunan kinerja ASII menggambarkan kondisi ekonomi yang melemah, penurunan harga batubara, penurunan kinerja alat berat dan pertambangan serta grup otomotif.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Penjualan ASII menurun di Mei 2024, total penjualan mobil Astra di Mei 2024 mencapai 41.314 unit, turun 11,85% secara tahunan dari 46.873 unit pada Mei 2023. Penurunan ini dipicu melemahnya daya beli masyarakat kelas menengah. Belum lagi kedepannya ada merek-merek baru dari China seperti BYD dan Chery.

Semester I 2024

ASII mencatatkan penjualan 231.792 unit mobil di semester I 2024 (60% dari total penjualan mobil nasional sebesar 408.012 unit).
Data penjualan mobil domestik Grup Astra mencapai 43.908 unit di Bulan Juni 2024, naik 6,3% dibandingkan Mei 2024 sebanyak 41.314 unit.
Sepanjang Januari-Juni 2024, Grup Astra mencetak penjualan 231.792 unit, turun 16.59% dibandingkan Semester I 2023 sebanyak 277.924 unit. Walau demikian market share Group Astra justru naik menjadi 60% (sebelumnya 56%), artinya ASII masih lebih baik dibandingkan Industri.

 

Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *