ITMG Updated

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berencana ekspansi ke sektor mineral lain di Pulau Sulawesi yaitu perusahaan nikel berskala medium dengan nilai aset di bawah USD 1 Miliar yang sudah dikuasai Tsinghan. Saat ini masih dalam tahap due diligence. Jadi ITMG mengincar tambang nikel yang telah memiliki smelter. Selain Nikel, ITMG juga tertarik mengakuisisi tambang tembaga di Kalimantan dan Sulawesi. ITMG mencadangkan Capex sebesar USD 96,5 juta (setara Rp 1,5 Triliun, asumsi kurs Rp 15.715) di tahun 2024.

Pada tahun 2023, ITMG mencetak pendapatan USD 2,37 miliar (setara Rp 36,60 Triliun, asumsi kurs Rp 15.416), turun 35% dibandingkan tahun 2022 USD 3,63 miliar. Laba bersih ITMG turun 58% di tahun 2023 menjadi USD 500 juta  (setara Rp 7,71 Triliun) dari tahun sebelumnnya USD 1,19 Miliar.  Penyebab turunnya pendapatan dikarenakan penurunan harga jual rata-rata sebesar 41% dari USD 192 per ton di 2022 menjadi USD 113 per ton di 2023. Sedangkan dari sisi produksi, kenaikan produksi batubara yoy menjadi 16,9 juta ton di 2023 dari sebelumnya sebesar 16,6 juta ton. Volume penjualan batubara ITMG sebesar 20,9 juta ton, naik 11% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 18,9 juta ton.

Di tahun 2024, ITMG menargetkan produksi batubara hingga 20,2 juta ton, naik dari target produksi tahun 2023 16,9 juta ton. Peningkatan produksi akan diperoleh dari Tambang Graha Panca Karsa (GPK) dan Tepian Indah Sukses (TIS) yang akan mulai beroperasi di Akhir Maret atau awal April 2024. Dua tambang tersebut akan menyumbang produksi 1,4 juta ton untuk total produksi ITMG (GPK target produksi 1 juta ton di 2024, TIS target 0,4 juta ton).

ITMG memasarkan batubara ke China sebanyak 33%, ke dalam negeri sebanyak 24%, Jepang 14%, sisanya di ekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand, India, Bangladesh.

Di Q3 2024, ITMG menargetkan produksi sebesar 5,6 juta ton, naik 30% QoQ. ITMG menghentikan operasi tambang di Jorong untuk sisa tahun ini, hal ini merupakan bagian dari transisi strategis untuk membuka tambang baru TIS (Kalimantan Timur). TIS mulai berkontribusi pada Q2 2024 dengan produksi sebesar 0,03 juta ton. Tambang TIS menawarkan batubara berkalori tinggi sebesar 6.400 kkal per kg berbeda dengan Jorong yang hanya 4.300 kkal per kg. Dengan adanya swifting ini, diharapkan meningkatkan Rata-Rata Harga Jual (ASP) ITMG.

ITMG juga meningkatkan kepemilikannya di PT Cahaya Power Indonesia (anak usaha yang bergerak dibidang energi surya) menjadi 79,5% dari sebelumnya 60%.

ITMG banyak melakukan ekspor ke China dengan realisasi USD 146,49 juta di Q1 2024.

 

Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *