Beberapa poin pidato Presiden Prabowo tanggal 20 Oktober 2024:
- Mengubah Subsidi menjadi Subsidi Langsung
- Swasembada Pangan
- Swasembada Energi => Swasembada Energi Baru Terbarukan (BREN, PGEO => panas bumi, KEEN => PLTA, PLTS, PLTB, ARKO => PLTA)
- Hilirisasi kepada semua komoditas
7 Program 100 hari pertama Prabowo dengan total Anggaran Rp 121 Triliun :
1. Makan Bergizi Gratis Rp 71 Triliun dengan target 15,42 juta jiwa => Badan Gizi Nasional
2. Renovasi sekolah Rp 20 Triliun => PUPR & Diknas
3. Lumbung Pangan Nasional, Daerah dan Desa Rp 15 Triliun => PUPR & Kementan
4. Penuntasan Tuberkulosis (TBC) Rp 8 Triliun => Kemenkes
5. Pemeriksaan Kesehatan Gratis (MCU free) Rp 3,2 Triliun => Kemenkes
6. Sekolah Unggulan Terintegrasi Rp 2 Triliun => PUPR & Diknas
7. Pembangunan Rumah Sakit Lengkap berkualitas di Daerah Rp 1,8 Triliun => Kemenkes
MAKAN BERGIZI GRATIS dengan anggaran Rp 71 Triliun
Janji Prabowo ketika kampanye di Tahun 2024 yaitu Indonesia bebas dari stunting dengan cara pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil, yang menargetkan 82,9 juta penerima, saat ini diubah menjadi program sarapan bergizi gratis bagi siswa sekolah, dimana konsep baru ini akan mengutamakan sumber pangan lokal sekaligus menekan biaya, dimana anggaran sarapan gratis jauh lebih hemat dibandingkan makan siang gratis. Awalnya anggaran makan siang gratis Rp 450 triliun per tahun dengan asumsi Rp 15.000,-, diluar program susu gratis, setelah diubah kemungkinan akan menjadi Rp 225 Triliun, kendati angka tersebut masih lebih besar daripada Anggaran kesehatan dalam APBN 2024 sebesar Rp 187,5 Triliun atau dengan anggaran Ketahanan Pangan Rp 114 Triliun.
Di APBN 2025, ada IKN dan Proyek Strategis Nasional lainnya. Kemungkinan akan dilakukan relokasi anggaran agar defiisit APBN 2025 tidak makin membengkak. Relokasi anggaran bisa saja dilakukan pada belanja Infrastruktur, Subsidi Energi dan Belanja Sosial, namun dikhawatirkan akan ada risiko sosial. Alternatif lain ya menaikkan rasio pajak (sesuai dengan kata Gibran ketika Debat Cawapres) dan Menambah Hutang.
Kemungkinan akan dibentuk lembaga yang menangani Program Sarapan Gratis ini, entah Badan Pangan Nasional.
Anggaran Makan Siang dan Susu Gratis
Versi Bappenas Rp 185,2 Triliun per tahun
Versi TKN Prabowo Gibran Rp 15.000/ orang atau Rp 450 Triliun per tahun
Versi TKN Prabowo Gibran Anggaran Sarapan Bergizi Gratis Rp 200 Triliun per tahun dengan sasaran siswa SD dan Setingkat, diprioritaskan bagisiswa yang tinggal di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Pada 24 Juni 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa Anggaran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 71 Triliun sudah disiapkan dalam RAPBN 2025 dengan range postur APBN 2025 defisit 2,29 hingga 2,82%. Program MBG ini akan difokuskan di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Dengan anggaran Rp 71 Triliun, asumsi anggaran unttuk makan Rp 15.000 / anak dengan jumlah hari efektif sekolah tahun ajaran 2024/2025 diasumsikan sama dengan 2023/2024 yaitu 255 hari, maka total anak sekolah yang akan mendapatkan MBG sebanyak 18,56 juta siswa. Sedangkan apabila asumsi susu gratis Rp 3.000 / anak, maka biaya yang dikeluarkan anak per hari Rp 18.000, maka total anak yang mendapatkan MBG + Susu = 15,47 juta anak, bukan 18,56 juta.
Pada Februari 2024, ada 22,3 juta balita; 7,7 juta siswa TK; 28 juta siswa SD; 12,5 juta siswa SMP, belum lagi jumlah ibu hamil, ibu menyusui.
Masih belum dijelaskan Asal Alokasi Anggaran Program MBG ini, akan dialokasikan ke Kementerian (Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan?) atau Lembaga tertentu?
Program MBG ini jika dijalankan dengan baik dan benar, bisa saja membuka lapangan pekerjaan:
Peternak Sapi dan Susu => emiten relate ke Susu : klik untuk baca details ULTJ – Saham Daily
Peternak Ayam => emiten-emiten relate ke Poultry: klik untuk baca details CPIN – Saham Daily, JPFA – Saham Daily, MAIN – Saham Daily
Petani Sayur Mayur yang tentu saja akan memenuhi kebutuhan pangan terkait Program MBG
Bank Dunia (World Bank) menyampaikan kajiannya terkait Program Makan Gratis (school meals) yang biasanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi, meningkatkan kehadiran dan pembelajaran serta perlindungan sosial.
Terkait Gizi, makanan ini tidak dirancang untuk berdampak pada penurunan angka stunting karena tidak ditargetkan untuk 1.000 hari pertama kehidupan namun makanan ini dapat berdampak pada variasi makanan dan antisipasi anemia anak sekolah. Dimana untuk mencapai hasil gizi yang lebih baik, diperlukan memberikan zat gizi mikro, pemberian obat cacing, kurikulum pendidikan kesehatan dan gizi. Bank Dunia memandang pemberian makanan ini efektif saat suatu Negara dilanda persoalan ketahanan pangan. Hal yang harus diantisipasi adalah pengadaan makanan dan pengawasan, kontrol kualitas agar terhindar dari Keracunan Makanan.
Indonesia akan impor 1,2 juta ekor sapi perah laktasi yang akan didatangkan dari Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Brazil pada tahun 2025-2027 untuk menggenjot produksi susu nasional guna mendukung Program Minum Susu Gratis (MSG). Berdasarkan data Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (PKH Kementan), Program MSG untuk tahap awal akan ditujukan bagi 24 juta siswa SD dengan kebutuhan susu 48 liter per tahun per siswa serta produk susu dalam MSG harus dengan kandungan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) 100%.
Swasembada Susu? masih jauh dari kenyataan, Indonesia masih impor susu 80% dari kebutuhan. Apabila ditambah program MSG maka terdapat defisit minimal 1,2 juta sapi perah laktasi. Rencana di Tahun 2025 akan mendatangkan 350.000 ekor sapi perah laktasi dan nantinya akan dibudidayakan oleh Pihak Swasta, jadi Pemerintah akan beli dari Pihak Swasta. Penting bagi perusahaan swasta memastikan agar wilayahnya Bebas Penyakit Hewan. Hal ini dilakukan dikarenakan Indonesia masih kekurangan susu 3-4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan Program MSG di level SD, dimana target awalkan 80 juta siswa.
Tantangan dari Program MBG dan MSG ini adalah alokasi berapa banyak Provinsi/Kabupaten/Kota yang harus memelihara Sapi perah?, Daging Sapi/ Kerbau? Daging Ayam? Telur Ayam?
Tahun 2025-2029 bisa jadi menjadi tahunnya Kementerian Pertanian di Divisi Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH Kementan).
Susu Ikan? digadang-gadang akan menggantikan Susu Sapi di program MSG
Pabrik susu ikan di Indramayu Jawa Barat makin popular dengan mencuatnya rumor Susu Ikan menjadi alternatif susu hewani dalam mendukung program MBG. Susu ikan merupakan susu analog hasil dari hidrolisat protein ikan (HPI) yang diolah dan disajikan menyerupai susu. Pembuatan “susu” atau sari ikan dimulai dari pemilahan ikan yang nilai ekonominya rendah, seperti petek. Ikan dibeli dari nelayan setempat dengan harga sekitar Rp 5.000 per kilogram, setelah itu ikan digiling kemudian dimasukkan ke mesin pemanas khusus dengan suhu tertentu, selanjutnya ikan yang melalui proses hidrolisis enzim protein ikan itu memasuki mesin pengering hingga menjadi bubuk HPI, HPI ini lalu dikemas dalam karung khusus yang kemudian dibawa ke Pabrik di Bekasi, jabwa Barat, disana HPI dijadikan ‘Susu” dengan rasa coklat dan stroberi serta telah dikemas. Pabrik HPI di Indramayu merupakan hasil kemitraan antara Koperasi Nelayan Mina Bahari (Indramayu) dan PT Berikan Teknologi Indonesia, dimana pada Agustus 2023, pabrik ini diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM serta Menteri Kelautan dan Perikanan. PT Berikan Bahari Indonesia yang berada di kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat ini berkapasitas produksi 30 ton bubuk susu ikan per bulan atau sekitar 3,5 juta botol kemasan 120 mililiter, yang cukup untuk membuat 20.280 liter. Nama produknya yaitu Surikan.
Produk susu bubuk “susu ikan” dengan kemasan 350 gram dijual Rp 126.000. Founder PT Berikan Bahari Indonesia adalah Yogi Aribawa Krisna.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPKP) akan membangun unit HPI di November 2024 di Pekalongan, Jawa Tengah. Pabrik di Pekalongan itu berskala 2 ton HPI per bulan dan menelan anggaran Rp 8 miliar. KPP masih berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Program MBG akan menjatah 3 juta anak sekolah pada tahap awal. Menurut Badan Gizi Nasional (BGN) program MBG akan dilaksanakan mulai Januari 2025, jumlah siswa penerima manfaat akan bertambah menjadi 6 juta pada April 2025 dan 15 juta pada Juli 2025. Total penerima manfaat MBG mencapai 82,9 juta jiwa. Kebutuhan anggaran mencapai Rp 1,2 Triliun per hari atau sekitar Rp 400 Triliun per tahun. 75% dari Rp 1,2 Triliun atau sekitar Rp 800 Miliar akan digunakan untuk intervensi makan gratis untuk anak-anak sekolah, sekitar 85% dari Rp 800 miliar digunakan untuk membeli bahan baku.
BGN melakukan proyek percontohan, melayani 3000 anak sekolah, dibutuhkan 200 kg beras, 350 kg ayam, 3.000 butir telur, 350 kg sayur dan 6.000 liter susu per hari.
LUMBUNG PANGAN NASIONAL dengan Anggaran 15 Triliun
Zulkifli Hasan, Partai Amanat Nasional, Ex Menteri Perdagangan, Ex Ketua Umum Partai Amanat Nasional ke-4 => Menteri Koordinator Bidang Pangan, membawahi Menteri Pertanian, Menteri KKP (Kelautan dan Perikanan), Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Badan Pangan Nasional, dan Badan Gizi Nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih impor beras dengan volume impor beras sepanjang Januari-September 2024 mencapai 3,23 juta ton, naik 80,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,78 juta ton. Nilai Impor beras sepanjang Januari-September 2024 mencapai USD 2,01 Miliar, naik 105%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu USD 980,44 juta. Impor beras Indonesia berasal dari Thailand dengan volume mencapai 1,14 juta ton, Vietnam 998.040 ton, dan Pakistan 463.396 ton.
Swasembada Pangan harus didukung dengan Pengawasan terhadap Distribusi dan Harga Pupuk, Bulog dan juga PT Perkebunan Nusantara (PTPN), ID Food.
Kementan menggalakkan 2 program yaitu Intensifikasi atau Pompanisasi (satu lahan yang tadinya hanya bisa satu kali tanam, nanti menjadi tiga kali tanam), kedua Ekstensifikasi dengan mencetak sawah hingga 3 juta hektar, sehingga Kementan akan mencetak sekitar 700.000 hektar – 1 juta hektar lahan. Rencana di Merauke, Kalimantanm Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Aceh, Jambi.
Program Food Estate (konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara teritegrasi mencakup pertanian, perkebunan, peternakan di suatu kawasan) ada lima daerah : Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku dan Papua.
Food Estate memerlukan infrastruktur Air, Jalan dan lain-lain.
Pengembangan Food Estate
Kalimantan Tengah mencapai 70.000 Hektar
Kabupaten Sumba Tengah 10.000 Hektar
Kabupaten Gresik 1.175 Hektar
Kabupaten Garut 1.000 Hektar
Kabupaten Bantul 1.000 Hektar
Kabupaten Temanggung 1.000 Hektar
Kabupaten Wonosobo 1.000 Hektar
Kabupaten Merauke 500.000 Hektar (untuk Padi dan Tebu)
Kemungkinan Food Estate akan pindah dari Kalimantan ke Merauke dikarenakan di Kalimantan terkendala kualitas tanah yang cenderung kurang subur untuk pengembangan komoditas pangan pokok. Di Merauke akan dikembangkan singkong dan tebu.
Swasembada Gula di tahun 2030, dengan investasi di perkebunan tebu yang terintegrasi dengan industri gula hingga bioetanol di Merauke, Papua Selatan. Saat ini pengembangan klaster 3 dari lahan tebu seluas 2 juta hektar di Kabupaten Merauke sedang berjalan, dimana akan dibangun 5 pabrik gula yang terintegrasi dengan produksi bioetanol. Proyek tersebut akan membutuhkan dana investasi USD 5,62 miliar setara Rp 83,27 Triliun. Proyek ini akan di handle PTPN III.
Anggaran Ketahanan Pangan untuk 2025 sebesar RP 124,4 Triliun yang akan digunakan untuk mendukung rantai pasok pangan mulai praproduksi hingga konsumen. Pada level Praproduksi, untuk bantuan alat tangkap ikan sebanyak 10.000 unit, subsidi pupuk sebanyak 8,5 juta-9,5 juta ton, bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 1.012 unit dan lainnya. Pada level produksi, anggaran ketahanan pangan salah satunya untuk food estate di Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan NTT. Pada level distribusi, untuk pelabuhan logistik, pembangunan jalan sepanjang 49.782 km, Kereta Api untuk jalur logistik dll. Pada Level Konsumen digunakan untuk Program MBG.
Di Era Prabowo, dari sisi produksi ekstensifikasi Food Estate akan dilakukan di Kalteng, Sumut dan NTT, dengan mencetak sawah seluas 250.000 hektar, pengembangan kawasan 285.000 hektar, pengembangan kawasan jagung 250.000 hektar. bangun bendungan 12 unit, bangun jaringan irigasi 17.000 hektar, perluas lahan pertanian pangan produktif 20,4 km2 hingga asuransi pertanian 1 juta hektar.
PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS (Free MCU) anggaran Rp 3,2 Triliun
Prabowo menganggarkan dana Rp 3,3 Triliun untuk Medical Check Up gratis di tahun 2025, anggaran ini diperuntukkan bagi 52 juta penduduk yang mengidap tuberculosis (TBC), warga yang lanjut usia maupun yang memiliki rasio penyakit katastropik (penyakit parah yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit atau pemulihan dalam jangka panjang). Rp 3,3 Triliun untuk program pemeriksaan kesehatan gratis dan Rp 1,7 Triliun untuk penambahan fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit dan sebagainya.
Beberapa Emiten yang bergerak dibidang usaha Laboratorium Kesehatan: PRDA, DGNS, LABS
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) listed 07 Desember 2016, harga IPO Rp 6.500 per lembar
Pemegang saham PRDA as per 31 Aug 2024:
57% PT Prodia Utama
15% Bio Majesty Pte Ltd
0,00% Ida Zuraida
28% Masyarakat Non Warkat
PRDA mengakuisisi produsen alat kesehatan (alkes) Proline dan mendirikan pabrik reagen kimia baru di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pembelian 39% saham Proline sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperkuat dan mengamankan rantai pasok. Capex yang disediakan untuk pembangunan pabrik baru mencapai Rp 140 miliar dan ditargetkan pabrik ini beroperasi di Q1 2025. Dibangunnya Pabrik Proline di lahan seluas 10.000 m2 ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan produk-produk diagnostik dan permintaan In vitro Diagnostic (IVD) dengan standar mutu dan kualitas global. Pabrik Proline ini akan memperbesar produksi reagen kimia rutin dan reagen hematologi, Proline akan menambah lini produknya dengan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, reagen CLIA (chemiluminescence immunoassay) serta reagan molekular.
Hingga 31 Maret 2024, PRDA mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 298 outlet, di 80 kota dan 34 provinsi di seluruh Indonesia. PRDA juga mengembangkan Prodia Health Care yaitu layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Chilren’s Healthcare Centre, Prodia Women’s Health Centre dan Prodia Senior Health Centre.
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) listed 15 Jan 2021, harga IPO Rp 200 per lembar
Pemegang saham DGNS as per 31 Aug 2024:
41,20% PT Bundamedik Tbk (BMHS)
38,80% PT Bunda Investama Indonesia
20% Masyarakat Non Warkat
Di tahun 2024, DGNS menargetkan kenaikan pendapatan 17,32% yoy menjadi Rp 170,93 miliar, dengan lava bersih Rp 2,45 miliar.
DGNS berencana mengakuisisi perusahaan Singapura, Asa Ren Pte Ltd, dengan nilai Rp 357,89 miliar. Dana untuk akuisisi ini akan diperoleh melalui mekanisme rights issue. Rinciannya, nilai rencana inbreng mencapai Rp 322,1 miliar dan pembelian saham senilai USD 2,41 juta atau sekitar Rp 35,79 miliar.
PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) listed 10 Jul 2024 di harga IPO Rp 102 per lembar, meraih dana IPO Rp 71,4 Miliar
Pemegang saham LABS as per 31 Aug 2024:
72,3906% PT Optel Investama Mulia
3,2911% Budi Hariadi
0,0145% PT Inodia
21,0127% Masyarakat Non Warkat
3,2911% Masyarakat -Warkat
Di tahun 2024, LABS menargetkan pendapatan Rp 300 Miliar, naik 120%-130% dibandingkan tahun sebelumnya.
LABS fokus pada penyediaan alat kesehatan diagnostic in-vitro dan consumables atau reagen yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan. LABS ditunjuk sebagai distributor dari produsen bioteknologi dari negara Amerika Serikat, Jepang dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk Laboratorium di seluruh Indonesia.
Property
Bebas PPN BPHTB rumah
1. Rencana Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN 11%) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB 5%) => Akta Jual Beli =>> atas pembelian Property
Positif untuk sektor properti karena total PPN dan BPHTB mencapai 16% dari nilai properti. Pembebasan pajak akan menyasar segmen kelas bawah hingga menengah.
CTRA punya proyek Rumah Subsidi via proyek Citra Maja di Banten
BSDE melalui proyek SMDM di Harvest City
2. Pengembangan kawasan pemukiman berbasis Transit Oriented Development (TOD) => rumah susun dan bus keliling di sekitar angkutan umum.
JRPT (PT Jaya Real Property Tbk) menyediakan bus keliling di kawasan Stasiun Jurangmangu
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Sahamdaily, bisa klik link dibawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com