PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mendapatkan sentimen negatif terkait rencana kebijakan pemerintah yang akan menerapkan Pajak Ekspor atas produk dengan kandungan nikel rendah seperti NPI (nickel pig iron) dan feronikel. Feronikel berkontribusi sekitar 17% terhadap penjualan ANTM.
Selain rencana pajak ekspor, Pemerintah juga berencana menghentikan ekspor bauksit di 2022, dan ekspor konsentrat tembaga di 2023, hal ini pernah dilakukan Pemerintah di 2020 dengan menghentikan ekspor Bijih Nikel.
Nikel di Indonesia cadangan 49 juta ton, sumberdaya nikel 143 juta ton.
Pertambahan Smelter Tahun:
2015 10
2016 11
2017 15
2018 16
2019 17
2020 19
2021 27
Daftar Perusahaan Smelter Nikel
1. PT Antam Tbk
2. PT Bintang Timur Steel
3. PT Bukit Smelter Indonesia (terkait dengan MDKA)
4. PT Cahaya Modern Metal Industri
5. PT Cahaya Smelter Indonesia (terkait dengan MDKA)
6. PT Century Metalindo
7. PT COR Industri Indonesia
8. PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara
9. PT Growth Java Industry
10. PT Guang Ching Nickel and Stainless Steel
11. PT Hengjaya Nickel Industry
12. PT Huadi Nickel Alloy Indonesia
13. PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel
14. PT Megah Surya Pertiwi
15. PT Obsidian Stainless Steel
16. PT Ranger Nickel Industry
17. PT Sulawesi Mining Industry
18. PT Tsinghan Nickel Iron Indonesia
19. PT Tsinghan Steel Indonesia
20. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
21. PT Virtuedragon Nickel Industry
22. PT Wanatiara Persada
23. PT Weda Bay Nickel
24. PT Yashi Indonesia Investment
25. PT Youshan Nickel Indonesia
Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi NPI dan Feronikel terus meningkat, Produksi NPI naik dari 542.100 ton di tahun 2017 menjadi 781.000 ton di 2019. Produksi Feronikel naik dari 314.600 ton di tahun 2017 menjadi 1,4 juta ton di tahun 2020.
Sedangkan untuk INCO (PT Vale Indonesia Tbk) melakukan ekspor produk olahan nikel dengan orientasi ekspor ke Jepang namun yang INCO memproduksi produk olahan nikel seperti Nickel Matte atau MSP/MHP, terkait apakah pajak ekspor hanya dikenakan untuk NPI dan Feronikel atau juga dikenakan ke Nickel Matte masih belum ada kejelasan.
ANTM telah menandatangani perjanjian pendahuluan dengan CNGR Co,Ltd untuk pembangunan dan pengembangan proyek kawasan industri bersama, kerjasama ini tentu saja mengadopsi teknologi terbaru pembangunan lini produksi nikel yang berkomitmen pada pengurangan karbon dan green development yang membangun kawasan industri dengan menggunakan OESBF (oxygen-enriched side-blown furnace) untuk memproduksi bijih nikel laterit. Lini produksi pertambangan dan peleburan direncanakan untuk mencapai kapasitas tahunan total 80.000 ton nikel dalam matte yang akan menghasilkan bahan baku baterai untuk energi baru /kendaraan listrik. CNGR merupakan produsen ternary precursor terbesar yang juga memegang rantai pasok komponen Tesla.
Salah satu upaya pemerintah untuk mendorong pembangunan industri baterai kendaraan listrik (baterai EV) ini telah diwujudkan dengan pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC) di Bulan Maret 2021, yang terdiri dari empat BUMN yaitu ANTM, MIND ID (persero) , PT Pertamina (persero), dan PLN (persero) dengan porsi kepemilikan saham masing-masing 25%. Di Tahun 2021, cadangan bijih nikel ANTM sebesar 381,91 juta wet metric ton (wmt) naik 2% dibandingkan cadangan pada 2020 yang sebesar 375,52 juta wmt. Total cadangan 381,91 juta wmt itu terdiri dari 332,69 juta wmt bijih nikel saprolite dan 49,22 wmt bijih nikel limonite. ANTM menargetkan bisa memproduksi bijh nikel di Tahun 2022 sebesar 12,10 juta wmt naik 10% dari realisasi 2021 yang sebesar 11,01 juta wmt.
Salah satu langkah strategic dimana IBC bekerjasama dengan CATL dan LG Energy Solution membangun industri baterai EV di Indonesia, dimana CATL dan LG ES merupakan produsen baterai EV terbesar di dunia. CATL memasok 30% dari kebutuhan baterai EV di dunia, dimana Tesla, Kia dan BMW mengunakan baterai buatan CATL.
Pada April 2022, CATL dan LG berkomitmen untuk melakukan investasi sebesar USD 9,8 miliar dan CATL juga investasi USD 5,97 Miliar. Jadi Joint Venture ini bekerjasama dengan ANTM dan lokasi tambangnya di Halmahera Timur, Maluku Utara, JV untuk pengolahan dari bijih nikel menjadi bahan baku baterai akan dibentuk di akhir 2022, dengan target fasilitas pengolahan bisa beroperasi di tahun 2024-2025. IBC akan menjadi pemegang saham minoritas dengan porsi kepemilikan di atas 10% dalam hal pengolahan hingga produk jadi (baterai EV).
Pabrik pengolahan bahan baku hasil kerjasama dengan CATL yang dibangun di Halmahera, di tahap awal akan dibangun pabrik EV berkapasitas 15 GWh lalu hingga 50 GWh, sedangkan pada tahun 2025-2026, kapasitas produksi baterai kendaraan listrik LG di Indonesia ditargetkan mencapai 30 GWh. Jadi untuk fasilitas produksi katoda dan anoda kerjasama dengan LG dibangun di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Hasil produksi pabrik inilah yang akan menyediakan kebutuhan pabrik baterai EV milik PT HKML Battery Indonesia di Karawang New City Industry City, Jawa Barat.
Berdasarkan Laporan Eksplorasi periode Q2 2022, kegiatan eksplorasi ANTM fokus pada komoditas emas,nikel, bauksit.
Kegiatan eksplorasi emas dilaksanakan di Pongkor , Jawa Barat yaitu dengan melakukan pemodelan geologi dan pengeboran.
Sedangkan eksplorasi nikel dilakukan di daerah Konawe Utara dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta Tanjung Buli, Maluku Utara. Di Konawe Utara dilakukan pemetaan geologi, percontoan core, logging coe, pengukuran grid & reukur, pemasangan patok ukur, pemboran spasi dan pemboran twin drill. Sedangkan di daerah Pomalaa, kegiatan yang dilakukan yaitu pemetaan geologi , percontoan core, logging core, pengukuran grid & reukur, pemasangan patok ukur dan pemboran single tube. Sedangkan di daerah Tanjung Bull, dilakukan pemetaan geologi, percontoan core, logging core, percontoan permukaan, pengukuran lintasan grid, pemasangan patok ukur dan pemboran single tube.
Untuk Eksplorasi Bauksit, dilakukan di daerah Tayan, Kalimantan Barat dengan melakukan test pit, logging test pit, percontoan test pit dan pengukuran batuan.
Dari sisi Produksi, ANTM memiliki beberapa target di Tahun 2022 ini.
Untuk Produk feronikel, ANTM menargetkan volume produksi dan penjualan sebesar 24.734 ton nikel dalam feronikel (TNi), target ini turut memperhitungkan tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel ANTM di Pomalaa yang tinggi. Untuk Bijih Nikel, ANTM menargetkan produksi bijih nikel mencapai 12,10 juta wmt naik 10% dari capaian produksi bijih nikel pada 2021. Penjualan bjih nikel ditargetkan mencapai 10,05 uta wmt naik 32 % dari capaian penjualan bijih nikel di Tahun 2021.
Sedangkan target rencana produksi logam emas, seiring dengan dimulainya fase pasca tambang pada tambang emas Cibaliung yang dikelola oleh anak usaha yaitu PT Cibaliung Sumber daya pada tahun 2022, ANTM menargetkan produksi emas konsolidasian 2022 sebesar 911 kg (29.289 troy oz) yang berasal dari tambang emas Pongkor, sedangkan target penjualan emas di tahun 2022 sebesar 28.011 kg (900.574 troy oz).
Sedangkan target produksi perak direncanakan sebesar 6.643 kg (213.577 troy oz) dengan target penjualan mencapai 8.643 kg (277.878 troy oz).
Untuk komoditas bijih bauksit ANTM menargetkan volume produksi 1,80 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik CGA Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga, dnegan target produksi naik sekitar 8% dibandingkan volume produksi 2021 sebesar 1,67 juta wmt. Target penjualan bijih bauksit sebesar 1,44 juta wmt cenderung in-line dengan capain penjualan di tahun 2021 yaitu sebesar 1,42 juta wmt.
ANTM melakukan spin-off (pemisahan) sebagian segmen usaha tambang nikel untuk dua anak usahanya yaitu PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo (NKA) dengan tujuan agar anak usaha ANTM bisa lebih berkembang di ekosistem kendaraan listrik. Nilai penyertaan modal dari ANTM kepada SDA dan NKA secara keseluruhan sebesar Rp 9,85 Triliun.
Hingga semester I 2022, nikel menyumbang pendapatan sekitar Rp 3,48 Triliun, laba sekitar Rp 1,54 triliun. Tahun 2022 ini ANTM menargetkan penjualan nikel naik 31% dibandingkan tahun 2021.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: