ANTM

2023:

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di tahun 2023 meraih penjualan Rp 41,04 Triliun, turun 10,63% yoy dari Rp 45,94 Triliun di tahun 2022, dengan Rincian penjualan di 2023 sbb:

Penjualan emas Rp 26,12 Triliun

Bijih Nikel Rp 8,31 Triliun

Feronikel Rp 4,55 Triliun

Alumina Rp 1,22 Triliun

Bijih Bauksit Rp 466,96 miliar

Perak Rp 105,08 Miliar

Logam Mulia lainnya Rp 41 juta

Jasa Lainnya Rp 255,34 Miliar

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 19,45% dari Rp 3,82 Triliun di Tahun 2022 menjadi Rp 3,07 Triliun di tahun 2023.

ANTM fokus untuk pembangunan Pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dimana pabrik ini dirancang dengan kapasitas pengolahan sebanyak 1 juta ton SGAR per tahun.

 

2024:

ANTM merencanakan pembentukan usaha patungan (JV Smelter Nikel) dengan Hong Kong CBL Limited (HKCBL-entitas group Contemporary Amperex Technology Co Limited-CATL) rampung pada tahun 2025. Rencananya ANTM x HKCBL akan membangun dua smelter yaitu HPAL dan RKEF.

Semester I 2024:

ANTM membukukan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 1,55 Triliun, turun 17,95% dibandingkan Semester I 2023 yaitu Rp 1,88 Triliun. Penjualan mencapai Rp 23,18 Triliun, naik 7,05% dibandingkan Semester I 2023 Rp 21,66 Triliun.

Penjualan ANTM didominasi oleh

Produk emas Rp 18,82 Triliun

Bijih nikel Rp 1,9 Triliun

Feronikel Rp 1,52 Triliun

Alumina Rp 724,94 miliar

Perak Rp 34,80 miliar

Jasa Pemurnian Logam Mulia Rp 98,18 Miliar

ANTM menargetkan penjualan emas mencapai 37,7 ton di tahun 2024. Hingga semester I 2024, penjualan emas  ANTM mencapai 15,97 ton, naik 18,21% yoy dibandingkan Semester I 2023 sebanyak 13,51 ton. Harga jual rata-rata meningkat 14% yoy dibandingkan semester I 2023.

PT Sumbawa Timur Mining (STM) dengan rencana pengembangan sebesar 60 MW dan investasi senilai USD 404,4 juta  (setara Rp 6,2 Triliun). STM dimiliki sebanyak 80% sahamnya oleh Eastern Star Resources Pty Ltd (perusahaan yang dimiliki penuh oleh Vale Holding B.V , sisanya sebesar 20% dipegang oleh ANTM).

Potensi ANTM:

Adanya kelangkaan bijih nikel saprolit berkadar tinggi ANTM dan diperkirakan bakal dijual dengan harga di atas USD 6 per wmt. Kelangkaan ini mengakibatkan premi berkisar USD 3 hingga USD 11 per wmt pada Q3 2024, dengan kuotasi premi yang makin meningkat pada October 2024.

Apabila ANTM bisa memurnikan satu juta ons emas di tahun 2024 dan memberikan kontribusi ke EBIT sebesar USD 162 juta atau naik 40% yoy.

Pendapatan dari Proyek Alumina SGAR di Mempawah diproyeksi akan menopang kinerja ANTM karena ANTM memegang 40% saham di proyek tersebut dan prospek kenaikan harga alumina.

Hingga Q3 2024, ANTM membukukan laba bersih yang turun 22,53% yoy menjadi Rp 2,20 Triliun, pendapatan naik 39,85% menjadi Rp 43,20 Triliun, namun beban pokok pendapatan melonjak 57,62% yoy menjadi Rp 39,09 Triliun. Penjualan emas ANTM naik 47% yoy dari 19.460 kg menjadi 28.567 kg, penjualan segmen emas menembus Rp 35,70 Triliun, naik 85% yoy dari Rp 19,29 Triliun.

 

Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *