PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) emiten pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM), mengoperasikan dua PLTM yaitu PLTM Cipoko 2 di Jawa Barat berkapasitas 7,1 Mega Watt dan PLTM Tomasa di Sulawesi Selatan berkapasitas 10 MegaWatt sedangkan dua proyek PLTM masih dalam tahap konstruksi yang diperkirakan akan beroperasi di Tahun 2023 dan 2024 yaitu PLTM Yaentu berkapasitas 10 MegaWatt dan PLTM Kukusan 2 berkapasitas 5,4 MegaWatt, apabila kedua PLTM ini beroperasi maka ARKO akan memilki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang 32,8 MegaWatt.
ARKO menyediakan capex sebesar 200-250 miliar untuk pengembangan sejumlah proyeknya dan akan menggunakan sekitar 20 Miliar Rupiah untuk proyek energi Arkora Tenaga Matahari.
PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya yaitu PT Energia Prima Nusantara (EPN) memiliki secara langsung dan tidak langsung sebesar 31,49% saham ARKO ( 4 Agustus 2022, EPN membeli 21,61% saham ARKO yang dimiliki ACEI Singapore Holding Private Ltd dengan nilai Rp 176,55 Miliar).
Pada Q1 2022 ARKO meraih laba bersih Rp 21,95 Miliar naik 58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 36% menjadi Rp 69,1 Miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga Semester I 2022, ARKO meraih pendapatan bersih Rp 116,02 Miliar naik 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 85,28 Miliar, Laba periode berjalan sebesar Rp 25,4 Miliar naik 69,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,9 Miliar.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: