PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM), bergerak di bidang peternakan ayam dan rumah potong ayam akan melakukan IPO dengan penjualan sebanyak-banyaknya 800 juta saham atau setara 20% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga penawaran di masa Bookbuilding Rp 100 hingga Rp 110 per saham dengan potensi dana IPO yang diraih maksimal Rp 88 Miliar dengan rincian sebagai berikut:
Rp 20,41 Miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah dari tangan Singgih Januratmoko, dengan total luas tanah yang akan dibeli 31.135 m2 yang berlokasi di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Lahan-lahan tersebut saat ini digunakan untuk kandang ayam breeding dan ketika dibeli AYAM akan diteruskan penggunaannya.
Rp 20,22 Miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah dari tangan Fransiskus Xaverius Suharno, tanahnya seluas 30.808 m2 letaknya berada di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Transaksi ini termasuk transaksi afiliasi lantaran Fransiskus Xaverius Suharno memiliki hubungan saudara dengan Singgih Januratmoko.
Rp 15,52 Miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas hatchery (penetasan telur ayam baru). Jadi dari dana Rp 15,52 Miliar tersebut Rp 5,12 Miliar akam digunakan untuk pembelian lahannya dengan luas 12.588 m2 yang dibeli dari Jatmiko Febianto Putro (saudara kandung Singgih Januratmoko). Sedangkan sisanya sekitar Rp 10,4 miliar dipakai untuk membangun failitas hatchery di lahan tersebut menggunakan kontraktor PT Jaya Guna Mandiri Hasbi (50% saham perusahaan ini sahamnya dimiliki oleh Singgih Januratmoko dimana ia menjadi Komisaris di PT Jaya Guna Mandiri Hasbi). AYAM akan menempatkan 10 mesin hatchery baru dengan kapasitas 90,720 telur/ mesin dalam satu siklus yaitu 3 minggu.
Rp 11,54 Miliar akan digunakan untuk pelunasan seluruh utang usaha kepada PT Janu Putra Abadi. Sehingga secara total alokasi dana IPO mencapai sekitar Rp 67,69 miliar, sedangkan sisanya sejumlah Rp 12,31 Miliar hingga Rp 20,21 Miliar akan digunakan sebagai modal kerja termasuk pembelian Parent Stock Day -Old-Chicks berdasarkan perjanjian Atas Penyediaan Parent Stock Day-Old-Chicks No 21/JPA-GPS-Mkrt-PS/06/2023 tanggal 21 Juni 2023 antara Perseroan dengan PT Janu Putra Abadi. Dimana AYAM memiliki penyertaan 20% di PT Janu Putra Abadi sehingga statusnya termasuk entitas asosiasi, sedangkan 80% saham lagi dipegang oleh PT Universal Agri Binisindo (milik De Heus Animal Nutrition B.V-perusahaan pakan dan nutrisi hewan ternak).
Pemegang Saham AYAM :
98% Singgih Januratmoko (saat ini menjadi Anggota DPR RI komisi VI (periode 2019-2024) dari Partai Golkar.
1% Sova Marwati
1% Fadhl Muhammad Firdaus
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Singgih Januratmoko (Anggota DPR RI komisi VI (periode 2019-2024) dari Partai Golkar))
Komisaris Independen: Arsad Idrus (Tenaga Ahli DPR RI (2009-2019), Chairman di Teluk Mandar Foundation sejak 2016, Pemilik Kingdom Farm Poultry sejak 2020)
AYAM memiliki beberapa lokasi usaha:
Lokasi Peternakan Pembibitan di Grantung, Karangmoncol, Purbalingga, Jawa Tengah dan Ngawis, Karangmojo, Gunung Kidul, Jogjakarta
Lokasi Peternakan Broiler di Klerong, Jatipuro, Karanganyar, Jawa Tengah, dan Margokaton, Seyegan, Slemen, Jogjakarta
Lokasi Peternakan Petelur di Kulon Progo dan Sleman, Jogjakarta
Lokasi Penetasan Telur di Karangmojo, Gunungkidul, Jogjakarta
Lokasi Rumah Potong Ayam di Cebongan, Mlati, Sleman, Jogjakarta.
Pasca IPO, mulai tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan seterusnya, AYAM akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 25% dari laba bersih perseroan, sementara di tahun 2022 perseroan telah melakukan pembagian dividen saham berdasarkan pernyataan RUPS tahunan perseroan pada tanggal 28 Desember 2022 sebanyak Rp 55 Miliar atau Rp 353.750 per saham.
Berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Desember 2022. laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2022 sebesar Rp 12,46 milia, turun 79,43 % dibandingkan laba bersih 31 Des 2021 sebesar Rp 60,58 miliar, penurunan signifikan ini terkait dengan penurunan atas penghasilan lain-lain pada tahun 2021 terdapat keuntungan dari penjualan aset tetap sebesar Rp 52,14 Miliar. Sedangkan penjualan 31 Desember 2022 sebesar Rp 395,62 miliar, turun Rp 32,91 Miliar atau 7,68% dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 428,54 Miliar, penurunan ini disebabkan fluktuasi harga jual ayam di pasaran yang masih belum stabil akibat pandemi Covid-19.
Jadual IPO AYAM
Masa Penawaran Awal : 10-16 November 2023
Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 24-28 November 2023
Tanggal Pencatatan di BEI : 30 November 2023
UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek IPO AYAM.
Disclaimer ON :
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: