BIRD

PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang didirikan pada 29 Maret 2001 yang listed di BEI pada 05 November 2014, BIRD sebagai perintis layanan taksi dengan armada terbesar di Indonesia dengan jangkauan area mencakup Jabodetabek, Bali, Bandung, Batam, Cilegon, Lombok, Manado, Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Semarang, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Makassar, Bangka Belitung, dan Balikpapan. Di Tahun 2019 kendaraan listrik Bluebird dengan kehadiran e-Silverbird dan e-Bluebird menjadi implementasi nyata dari visi Keberlanjutan Bluebird dipilar BlueSky. BIRD berkomitmen untuk mencapai penggunaan kendaraan listrik hingga 10% pada tahun 2030. Jumlah armada listrik dari 125 unit di akhir tahun 2022 menjadi 192 unit di akhir tahun 2023. BIRD juga didukung dengan MyBluebird (digital platform).

BIRD memiliki layanan seperti taxi (regular dan eksekutif  “Silverbird”), sewa mobil (PT Pusaka Prima Transport), sewa bus (PT Big Bird Pusaka), logistik (Bluebird Kirim), balai lelang (kerjasama dengan Mitsubishi HC Capital Inc dan PT Takari Kokoh Sejahtera dengan mendirikan PT Balai Lelang Caready), Shuttle Services (PT Trans Antar Nusabird) layanan antar kota ( dengan Brand Cititrans), layanan jual beli mobil bekas (BirdMobil – PT Pusaka Mitra Mobilindo) dan perawatan kendaraan.

Pemegang saham BIRD as per 31 May 2024:

28,40% PT Pusaka Citra Djokosoetono

11,80% Dr Purnomo Prawiro

6,20% Ir Kresna Priawan Djokosoetono, MBM

6,10% Ir Sigit Priawan Djokosoetono MBA

5.80% Indra Priawan Djokosoetono

5.30% Adrianto Djokosoetono, ST, MBA

4.80% DR(HC) Noni Sri Ayati Purnomo, B.Eng.,MBA

2.50% dr Sri Adriyani Lestari

1.60% PT Chandra Investama

1.60% PT Purnomo Investama

0.30% Bayu Priawan Djokosoetono, SE,MBM

25.60% Masyarakat-Non Warkat

 

2023:

Jumlah Armada

Taksi Regular, 2023 = 15.351, 2022 = 14.391, 2021 =13.487 unit

Taksi Eksekutif, 2023 = 882, 2022 = 735, 2021 = 1.032 unit

Sewa Kendaraan, 2023 = 5.903, 2022 = 5.006, 2021 = 4.882 unit

Bus, 2023 =623, 2022 = 528, 2021 = 456 unit

Shuttle, 2023 = 239, 2022 = 170, 2021 =160 unit

Pendapatan Bersih, 2023 = Rp 4.422.472.000.000, 2022 = Rp 3.590.100.000.000, 2021 = Rp 2.220.841.000.000. Pendapatan naik 23% menjadi Rp 4,4 Triliun dibandingkan Tahun 2022.

Laba Tahun Berjalan, 2023 = Rp 463.068.000.000, 2022 = Rp 364.027.000.000, 2021 = Rp 8.720.000.000. Laba bersih Rp 463 Miliar di tahun 2023, naik 27% dibandingkan tahun 2022.

BIRD meluncurkan versi terbaru MyBluebird dimana tersedia EZPay dan EZPoint yang mempermudah pelanggan dalam melakukan pembayaran dan loyalitas kepada pelanggan, di samping itu BIRD juga meluncurkan BirdMobil (end to end car ownership solutions) dan B2B Bluebird Corporate Solutions.

BIRD menambah 2.000 armada untuk seluruh segmen layanan sehingga total armada BIRD menjadi 23.000, BIRD juga menambah 200 unit armada listrik dan meningkatkan penggunaan panel surya hingga ke Bali.

BIRD mengembangkan unit bisnis Cititrans Busline melayani perjalanan jarak jauh atau bus antar kota antar provinsi (AKAP) Premium. Di tahap awal, Cititrans Busline memiliki 10 unit bus yang akan melayani rute Jakarta-Malang, Bandung-Malang, Jakarta-Jogjakarta, Bandung-Jogjakarta dengan harga tiket mulai dari Rp 375.000 per rute perjalanan. Cititrans Busline juga melayani pengiriman barang dan kargoNilai investasi yang dikucurkan untuk Cititrans Busline ini sekitar Rp 20 miliar dengan kisaran Rp 2 miliar untuk 1 bus.

Di Akhir tahun 2023, BIRD melakukan investasi sebesar Rp 250 miliar untuk mempercepat pengembangan sistem transportasi publik berbasis listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Proyeksi Pendapatan Pasar Transportasi Daring dan Taksi Indonesia Tahun 2018-2027

2018 = 2,34 miliar USD

2019 = 2,6 miliar USD

2020 = 1,36 miliar USD

2021 = 2,5 miliar USD

2022 = 3,11 miliar USD

2023 = 3,18 miliar USD

2024 = 3,44 miliar USD

2025 = 3,71 miliar USD

2026 = 3,94 miliar USD

2027 = 4,15 miliar USD, Sumber: Statistica Research Department (2023, November 15)

 

2024:

BIRD mengalokasikan Capex lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yaitu sebesar Rp 2 Triliun – 2,4 Triliun, yang akan digunakan  untuk peremajaan dan penambahan jumlah armada. BIRD menargetkan lebih dari 7.000 unit dengan penambahan sekitar 3.000 unit armada untuk semua segmen.