BREN

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)  yang merupakan anak usaha dari PT Barito Barito Pacific Tbk (BRPT) dimana BREN bergerak di Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) akan melakukan IPO dengan menawarkan 3,35% saham  setara 4,5 miliar saham biasa dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. BREN akan ditawarkan direntang harga Rp 670 – Rp 780 per saham dengan potensi raihan dana IPO maksimal di Rp 3,51 Triliun.

Dana IPO akan digunakan untuk :

Penyetoran Modal kepada Star Energy Geothermal yang akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebesar USD 158.588.321 dan juga membayar kepada Star Energi Oil & Gas Pte Ltd (SEOG) sebesar USD 66,50 juta kaitannya dengan penunjukan Star sebagai pemegang saham ACEHI dan kepada Perseroan sebesar USD 6 juta untuk pembayaran gaji, biaya jasa dan sewa.

BRPT via Star Energy Group Holding Pte Ltd memiliki 80,2% saham Star Energy Geothermal (mengelola Pembangkit Listrik Panas Bumi Salak-Darajat) dan sisanya yaitu 19,8% saham Star Energy Geothermal dikuasai Acehi Netherlands BV. BREN berencana meningkatkan kepemilikan sahamnya di Star Energy Geothermal dengan melakukan penyertaan modal melalui pembelian saham Acehi yang dimiliki ACEN Renewables International Pte Ltd dimana saat ini ada 2.424 saham biasa yang mewakili 24,24% saham yang diterbitkan oleh ACEHI yang dimiliki ACEN Renewables International Pte Ltd.

Star Energy Group Holding Pte Ltd menaungi Star Energy Geothermal 9SEG) Pte Ltd, SEG Philipines BV dab SEG Netherlands yang diantaranya membawahi Aset Operasional tiga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB) yaitu:

  1. PLTB Wayang Windu di Kabupaten Bandung dengan wilayah kerja di Dekat Pangalengan, Jawa Barat (sekitar 40 km di selatan kota Bandung dimana BREN memiliki Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Take or Pay jangka panjang hingga 400 MW dengan PLN
  2. PLTB Bumi Darajat berlokasi di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat termasuk seluruh hak dan kewajiban berdasarkan Joint Operation Contract (JOC) Darajat dan Energy Sales Contract (ESC) Darajat.
  3. PLTB Salak di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor  termasuk JOC dan ESC Salak.

 

Komposisi Pemegang Saham BREN sebelum IPO:

66,67% PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

24,33% Green Energy Era

4,5% Jupiter Tiger Holding

4,5% Prime Hill Fund

 

Komposisi Pemegang Saham BREN setelah IPO:

64,43% PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

23,52% Green Energy Era

4,35% Jupiter Tiger Holding

4,35% Prime Hill Fund

3,35% Masyarakat

 

Untuk IPO di BEI minimal 10%, namun karena terdapat 9% pemegang saham lama (freefloat) yaitu 4,5% saham milik Jupiter Tiger Holding dan 4,5% saham milik Prime Hill Fund sehingga seluruhnya menjadi 12,05%.

Kriteria saham free float merupakan saham yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5% dari seluruh saham tercatat dan bukan dimiliki oleh Pengendali dan Afiliasi dari Pengendali, bukan dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris atau Anggota direksi dan bukan saham yang telah di buyback oleh Perusahaan.

Di Tahun 2022, BREN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 91,49 juta (setara Rp 1,4 Triliun). Di Q1 2023, BREN meraih laba bersih USD 29,24 juta setara 449,4 Miliar naik 30,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu USD 22,33 juta.

BREN menjanjikan akan membagikan dividen hingga 60% dari laba bersih tahun buku 2023 setelah melaksanakan IPO.

Kehadiran BREN tentu menambah jumlah emiten Prajogo Pangestu yang sebelumnya telah listed di BEI seperti saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT),  saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

Jadual IPO BREN:

Periode Book Building 18-25 September 2023

Penawaran Umum 02-04 Oktober 2023

Listed tanggal 06 Oktober 2023

BREN menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek

BREN memiliki total kapasitas 965 MW yang terdiri dari 886 MW Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan 79 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga  Baru (PLTB). BREN ingin mencapai 1 Gigawatt (GW) pada tahun 2025 melalui penambahan kapasitas di aset eksiting, dan 1,95 GW pada tahun 2030 dengan proyek pengembangan baru (green field). Di panas bumi (PLTP), BREN membidik target kapasitas 1.784 MW-2.439 MW pada tahun 2032 dengan potensi tambahan hingga 655 MW menjadi total 2.439 MW, untuk Angin (PLTB), BREN menargetkan total kapasitas PLTB bisa mencapai 397 MW pada tahun 2032.

BREN mengalokasikan capex sebesar USD 346 juta setara Rp 5,38 Triliun dalam tiga tahun ke depan untuk:

  1. Optimalisasi Aset yang sudah ada yaitu Retrofit Wayang Windu Unit 1 & 2 => tambahan 18,4 MW; Retrofit Salak Unit 4,5,6 => tambahan 7,2 MW; Peningkatan kapasitas Darajat Uni 3 => tambahan 7 MW.
  2. Pembangunan PLTP baru yaitu PLTP Salak Unit 7 => 40 MW dan PLTP Wayang Windu Unit 3 => 30 MW
Disclaimer ON :
Masing-masing Trader/ Investor bertanggung jawab atas Transaksi yang dilakukan, keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan Trader / Investor. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Trader / Investor.
Yuk download Aplikasi Sahamdaily di Playstore maupun di AppStore
Username dan Password : huruf  kecil dan angka minimal 8 digit, misal Username: budiman9, Password: budi1234

Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

 

 

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *