China dikenakan Tarif Resiprokal sebesar 34% oleh Amerika Serikat, China siap mengenakan tarif balasan sebesar 34% kesemua barang impor dari Amerika mulai 10 April 2025, dengan tambahan tarif resiprokal tersebut maka total tarif yang harus ditanggung China mencapai 54%. Sebelum adanya Tarif 20% (pajak terkait Fentanil) dan 34%, Tarif rata-rata China atas barang-barang AS sebesar 17,8%, lebih rendah dari 32,8% yang dikenakan AS atas barang-barang China.
Perlawanan China terhadap kebijakan Tarif Dagang AS:
- China memberlakukan pembatasan ekspor unsur tanah jarang. China menyumbang sekitar 90% produksi global rare earth 17 unsur yang digunakan dalam industri pertahanan, energi, kendaraan listrik, elektronik. Tujuh kategori unsur tanah jarang sedang termasuk Samarium, Gadolinium, Terbium, Dysprosium, Lutetium, Scandium, Yttrium akan dimasukkan dalam daftar kontrol ekspor mulai 04 April 2025. Tentu saja hal ini akan menjadi masalah bagi Apple, Tesla, Lockheed Martin yang mengandalkan pasokan rare earth dari China.
- Menyelidiki antidumping terhadap tabung sinar-X CT medis dari AS dan India
- Menghentikan impor produk Unggas dan Sorgum dari AS
- Menambahkan sebelas perusahaan pertahanan AS ke daftar entitas yang tidak dapat diandalkan
- Pembatasan ekspor pada enam belas perusahaan AS
Persaingan China vs AS
AS punya kekuatan Financial (soft power) =>
- Perusahaan teknologi seperti Amazon, Google, Microsoft, Apple, Tesla, Master, Visa, Meta, JPMorgan, dengan estimasi PDB di 2024 mencapai USD 28,78 Triliun, sedangkan China di USD 18,53 Triliun.
- Kekuatan USD
China semenjak pemerintahan Deng Xiaoping di tahun 1980-an, yang membuka pintu bagi Investor Asing untuk invest ke China yang mengakibatkan ekonomi China tumbuh rata-rata 10% per tahun, mengirim ribuan pelajar-pelajarnya untuk belajar ke negara lain terutama ke Amerika Serikat. China fokus pada sektor teknologi, energi bersih. Hal ini dibuktikan dengan adanya Huawei, Komputer kuantum Zuchongzhi yang bisa melebihi komputer kuantum Google Sycamore. Presiden Deng Xiaoping sangat terkenal dengan ucapannya “Tidak peduli apakah itu kucing putih atau kucing hitam, selama bisa menangkap tikus, itu adalah kucing yang baik”, kalimat ini menunjukkan bahwa Deng Xiaoping lebih mengedepankan kerjasama satu dengan yang lain daripada melakukan perdebatan antara ideologi kapitalis dan komunis.
Dalam dua puluh tahun terakhir, China telah memperluas ekonominya melalui kebijakan “Belt and Road Initiative (BRI)”. China tumbuh menjadi new emerging power dengan GDP terbesar kedua di Dunia, eksportir terbesar di dunia. Keberhasilan China berkat dukungan pemerintah melalui kebijakan industri yang jelas dan terarah serta memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan yang meningkatkan produksi serta ekspor, investasi besar-besaran di infrastruktur (pelabuhan, jalan, kereta api), tenaga kerja yang murah dan melimpah, mendevaluasi mata uangnya agar produk China menjadi lebih murah di pasar Internasional, berfokus pada ekspor dengan mendirikan Zone Ekonomi Khusus seperti Shenzhen dan Shanghai untuk menarik banyak invetstasi asing dan mendorong pertumbuhan ekspor, hal ini menjadikan China sebagai Pusat manufaktur Dunia dan menjadi rantai pasok global.
Amerika Serikat melarang ekspor teknologi ke China misalnya larangan ekspor mesin litografi yang diperlukan untuk produksi chip canggih dengan proses yang lebih kecil seperti 5nm dan 3nm. China membalas dengan meningkatkan investasi di sektor semikonduktor dengan pendirian dana investasi “Big Fund”, dimana di tahun 2022 China mengeluarkan lebih dari USD 30 miliar untuk penelitian dan pengembangan di sektor semikonduktor. China fokus pada pengembangan di perusahaan SMIC dan Hua Hing Semiconductor untuk memproduksi chip yang lebih canggih.
China “proyek made in China in 2025”
- Huawei (pemimpin teknologi telekomunikasi dan 5G)
- Xiaomi (produk smartphone, perangkat elektronik dan Internet of Things -IoT)
- Baidu (search engine seperti google), Baidu Inc membuat Ernie Bot-nya gratis
- Drone DJI yang diproduksi di Shenzhen
- Komputer Kuantum Zuchongzhi
- Tencent (penguasa dunia game dan media sosial, produknya seperti wechat, tencent games (honor of Kings, PUBG Mobile, saham mayoritas di Riot Games-pengembang League of Legends) dan Epic Games-pengembang Fortnite, WeSing (platform karaoke), Tencent Video, JD.com (e-commerce))).
- Alibaba (raja e-commerce dan cloud computing, misalnya Taobao dan Tmall, AliExpress, AliCloud, Ant Group-perusahaan yang mengoperasikan Alipay, Cainiao-logistik dan pengiriman barang)
- Tiktok
- Shein
- Temu
- Capcut
- BYD (pemimpin mobil listrik di dunia)
- Baterai EV
- Surya panel
- Deepseek (AI chat bot) => Tencent mengintegrasikan Deepsek ke dalam aplikasi WeChatnya.
Dari segi pertahanan negara, apabila terjadi perang fisik, berdasarkan laporan Global Firepower (GFP) 2025 menunjukkan bahwa secara keseluruhan peringkat
- Amerika Serikat dengan skor power index 0,0744
- Rusia dengan skor power index 0,0788
- China dengan skor power index 0,0788
- India dengan skor power index 0,1184
- Korea Selatan skor power index 0,1656
- Inggris skor power index 0,1785
- Perancis skor power index 0,1878
- Jepang skor power index 0,1839
- Turki skor power index 0,1902
- Italia skor power index 0,2164
AS mengalami defisit Anggaran dan defisit neraca transaksi berjalan secara bersamaan => jumlah utang naik dan US menghadapi debt ceiling (batas hukum yang ditetapkan oleh Kongres AS untuk jumlah utang federal yang dapat ditanggung Pemerintah). Ketika defisit berlanjut yang mengakibatkan batas utang mendekati debt ceiling dan kongres gagal menyepakati batas baru, maka Pemerintah AS terancam shutdown. Guna menutup defisit, AS tidak menaikkan Pajak namun menerapkan Kenaikan Tarif Dagang walau dengan konsekuensi harga barang yang dibayarkan oleh Warga AS akan lebih mahal. Defisit Neraca Dagang terjadi karena Impor > Ekspor, dengan menerapkan kebijakan tarif dagang dan tarif resiprokal akan mendorong barang dari luar negeri akan lebih mahal dan kalah bersaing dengan produk dalam negeri sehingga Barang Impor menurun dan Produsen memindahkan pabriknya ke AS, menciptakan Lapangan Kerja dan tercipta pertumbuhan ekonomi di AS, namun proses ini membutuhkan waktu karena tidak semua barang bisa diproduksi di AS. Alhasil harga naik, inflasi naik.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terupdate, klik link dibawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com