Distribusi Vaksin Covid-19 harus didukung oleh layanan rantai dingin (cold chain) di segmen industri farmasi, pada tahun 2021 instalasi cold storage naik tipis 3,5% yoy namun di rantai distribusi naik hingga mencapai 65% yoy, hal ini mengindikasikan bahwa penyedia jasa masuk ke bisnis ini karena keberhasilan pelaksanaan distribusi dan penyimpanan vaksin yang membutuhkan pengawasan temperatur suhu dingin yang dilakukan oleh konsorsium bersama antara BUMN Farmasi dan Stakeholders dari Industri Cold Chain. Ada sekitar 20 pelaku industri dibisnis cold chain untuk vaksinasi booster berkapasitas sedang besar misal MGM Boco, Kiat Ananda, Adib Cold Logistics dan Wahana yang mana mereka menyimpan dan mengirim vaksin booster. Sedangkan untuk kapasitas lebih kecil yang fokus pada penyewaan reefer truck untuk distribusi dan simpan dalam jangka waktu pendek. Untuk Vaksin Pfizer sudah disiapkan dua reefer container dengan suhu minus 60 derajat Celcius. Untuk Industri Manufaktur dan kontraktor, ada Alpine Cool, Jalur Sejuk, Karya Indonesia Sukses dan Marubeni Corp yang terlibat dalam instalasi minicold storage dan cooler-cold box dengan armada yang dilengkapi data logger, monitor suhu, IoT dan GPS.
Anak usaha dari PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yaitu PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) menyiapkan fasilitas rantai dingin untuk distribusi vaksin booster Covid-19 yang mana EPMT memiliki sarana distribusi rantai dingin yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. EPMT menyediakan fasilitas cold chain dengan kapasitas mencapai 1 – 2 juta dosis.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: