MDKA

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan yang didirikan pada 5 September 2012, bergerak di pertambangan emas, perak, tembaga, nikel dan mineral lainnya, listed di Bursa pada 19 Juni 2015. MDKA hingga 31 Desember 2023 basis sumber daya mineral MDKA diperkirakan mencapai 36,4 juta ons (Moz) kandungan emas, 8,5 juta metrik ton (Mt) kandungan tembaga, 86 juta ons perak dan 13,8 juta metrik ton kandungan Nikel, 1 juta ton kandungan kobalt.

Kinerja Keuangan MDKA 2023

Pendapatan USD 1.706,8 juta vs USD 869,9 juta di Tahun 2022, naik 96,2% disebabkan kontribusi satu tahun penuh dari operasi nikel.

Laba Kotor USD 145.7 juta vs 164,7 juta di Tahun 2022, turun 11,5%.

EBITDA Konsolidasi USD 241,5 juta vs 235,41 juta di Tahun 2022, naik 2,6% disebabkan oleh kontribusi nikel sebesar USD 98 juta dari MBMA Group.

Laba Tahun Berjalan USD 5,7 juta vs 64,8 juta di Tahun 2022, turun 91,2%, disebabkan penurunan margin laba kotor terutama oleh penurunan rata-rata laba harga jual NPI dari USD 16.324/ton pada 2022 menjadi USD 13.536/ton pada 2023 dan juga beban keuangan meningkat karena kenaikan suku bunga dan tingkat utang secara keseluruhan yang dikeluarkan untuk mendukung pertumbuhan transformasional perusahaan dengan mengakuisisi aset MBMA, pembangunan proyek AIM dan biaya pengembangan berkelanjutan untuk Pani dan proyek Tujuh Bukit (beban keuangan sebanyak USD 67,2 juta).

 

Produksi:

Emas (ons) tahun 2023 = 138.666 ons, 2022 = 125.133 ons

Tembaga (ton) tahun 2023 = 12.706 ton, 2022  =19.551 ton, menurun karena adanya gangguan pengiriman bahan peledak yang tidak terjadwal akibat keterlambatan perizinan.

Nikel dalam NPI (ton) tahun 2023 = 65.117 ton, 2022= 38.786 ton.

Nikel dalam Matte tahun 2023 = 30.333 ton, 2022  = 0, hal ini setelah akuisisi dari konverter nickel matte HNMI.

NPI dan Matte diproduksi oleh Group MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk), listed di BEI tanggal 18 April 2023.  MDKA memegang saham pengendali MBMA via anak usahanya yaitu PT Merdeka Energi Nusantara (MEN).

Sebagian besar dari pendapatan penjualan emas, perak, katoda tembaga, NPI, Nickel matte dan bijih nikel limonit berasal dari pasar ekspor (60,5%) dan domestik (39,5%), ekspor ke Singapura, Hong Kong, Tiongkok.

 

Aset-aset utama MDKA:

  1. Tambang Emas Tujuh Bukit di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (tambang dan pengolahan emas dan perak, 100% milik MDKA) dimana pada Juni 2023 Tambang Emas Tujuh Bukit melampaui target produksi sebesar 1 juta ons emas sejak 2017.
  2. Tambang Tembaga Wetar (100% MDKA) di Desa Lurang, Pulau Wetar, Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Wetar menguasai cadangan tembaga sebesar 53.000 ton.
  3. Proyek Tembaga Tujuh Bukit di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (100% MDKA), mengandung sumber daya mineral sekitar 1,7 miliar ton bijih yang mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ons emas (termasuk 775 juta ton sumber daya bijih terindikasi).
  4. Pengembangan Proyek Emas Pani di Desa Huwala, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo (70,05% MDKA), diharapkan mulai memproduksi emas pada akhir 2025.
  5. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, perusahaan bahan baku baterai terintegrasi di Sulawesi Tengah dan Tenggara:
  • Tambang SCM (Sulawesi Cahaya Mineral), penghasil bijih nikel, salah satu sumber daya nikel laterit terbesar di dunia, tambang SCM ini mengandung sekitar 13,8 juta ton nikel (kadar Ni 1,20%) dan 1,0 juta ton kobalt (kadar Co 0,09%)
  • Smelter RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace), MBMA punya 3 smelter nikel RKEF berlokasi di IMIP, Sulawesi Tengah, yang masing-masing dioperasikan oleh CSID, BSID dan ZHN, yang semuanya menghasilkan NPI. CSID dan BSID masing-masing smelter berkapasitas 19.000 ton nickel in NPI per tahun, sedangkan ZHN yang selesai dibangun di 2023 berkapasitas 50.000 ton nickel in NPI per tahun, ZHN mulai beroperasi diparuh tahun kedua 2023, sementara CSID dan BSID memberikan kontribusi setahun penuh. 
  • Konverter Nickel Matte (nickel matte kadar rendah yang diproduksi dari NPI selanjutnya diolah dikonverter nickel matte HNGM untuk menghasilkan nickel matte kadar tinggi)
  • Proyek AIM (Acid Iron Metal), mengolah bijih-bijih sisa pakai dan bijih pirit yang sepenuhnya berasal dari Wetar, diubah menjadi asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, katoda tembaga, hidroksida timbal-seng, emas dan perak. AIM berkapasitas nominal sebesar 1,2 juta ton asam dan uap. Group MBMA memiliki 80% saham MTI yang mengelola proyek AIM melalui kepemilikan saham di BPI. Proyek AIM dijalankan oleh MTI (JV dengan anak usaha dari Group Tsinghan dan berlokasi di IMIP, Sulawesi Tengah). 
  • Fasilitas smelter HPAL, berlokasi di IKIP dan IMIP, yang akan memproses bijih nikel limonit dari Tambang SCM untuk menghasilkan MHP (bahan untuk industri baterai EV). Pada 16 Maret 2023, MBMA menandatangi nota kesepahaman dengan Ningbo Brunp Contemporary Amperex Co Ltd , afiliasi CATL terkait pengembangan pabrik HPAL dengan  kapasitas 60.000 ton nikel per tahun. Pada 24 September 2023, MBMA menjalin kemitraan dengan GEM untuk membangun pabrik pengolahan HPAL berlokasi di IMIP dengan kapasitas 30.000 ton nikel per tahun. Pada akhir tahun 2024, pabrik HPAL pertama yang memproduksi nikel di MHP diharapkan mulai beroperasi yang akan turut mengolah bijih limonit dari tambang SCM.
  • IKIP (Kawasan Industri), MBMA dengan group Tsinghan membentuk JV dengan mengembangkan IKIP (kawasan industri yang fokus pada bahan baku baterai) dengan luas area sekitar 3.500 hektar, dimana JV ini fokus pada teknologi pengolahan HPAL untuk logam baterai yang ada di wilayah IUP SCM.

MDKA bermitra dengan Tsinghan, CATL, GEM, Huayou bekerjasama guna mendukung ekosistem EV dimana adanya peningkatan permintaan baterai kendaraan listrik dan teknologi terbarukan.

 

Cadangan Bijih Group MDKA as per 31 Desember 2023:

Cadangan Bijih emas dan perak berjumlah 384 juta ton dengan kandungan 0,65 g/t emas dan 4 g/t perak yang mengandung 8 juta ons emas dan 49 juta ons perak.

Cadangan Bijih tembaga berjumlah 311 juta ton pada 0,6% tembaga, mengandung 1,87 juta ton tembaga

Cadangan MBMA sebanyak 328 juta metrik ton basah atau 196 juta metrik ton kering pada 1,24% nikel yang mengandung 2,4 juta ton nikel.

 

Pemegang saham MDKA as per 31 Maret 2024:

18,538% PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

11,880% PT Mitra Daya Mustika

7,556% Garibaldi Thohir

5,505% PT Suwarna Arta Mandiri

0,713% Gavin Arnold Caudle

0,284% Hardi Wijaya Liong

0,003% Andrew Philip Starkey

0,002% Titien Supeno

0,002% Albert Saputro

51,269% Masyarakat-Non Warkat

3,977% Masyarakat-Warkat Scrip

0,271% Saham Treasury

 

Target produksi di tahun 2024:

Emas dari Tambang Emas Tujuh Bukit sebesar 100.000 -120.000 ons

Tembaga dari Wetar sebesar 14.000 – 16.000 ton

NPI sebesar 85.000-92,000 ton dan Nickel Matte sebesar 50.000-55.000 ton (keduanya dari MBMA Group).

 

Semester I 2024:

MDKA berhasil menurunkan kerugian di Semester I 2023 USD 49,21 juta menjadi rugi USD 12,5 juta. MDKA membukukan pendapatan usaha USD 1,09 Miliar, naik 110,33% dari pendapatan pada Semester I 2023 USD 520,03 juta.  Penjualan domestik dari USD 166,78 juta menjadi USD 665,85 juta, penjualan ekspor dari USD 354,63 juta menjadi USD 430 juta.

MDKA berhasil memperluas sumber daya TB Copper sebesar 71% menjadi 755 juta ton dengan kadar 0,60% Cu da 0,66 g/t Au serta peningkatan produksi dari 4 juta ton per tahun menjadi 5 hingga 5,5 juta ton per tahun di tambang Sublevel Cave (SCL). Sedangkan konstruksi Proyek Emas Pani masih berlanjut dan fasilitas HPAL PT ESG New Energy Material mencapai progres 81,4% di akhir Agustus 2024 dan comissioning proyek diharapkan akan berlangsung di akhir tahun 2024.

Segmen pendapatan MDKA
48% nikel
32% emas
20% tembaga

Dengan adanya rally harga komoditas emas  YTD 28,36% dan tembaga YTD 16,47% as of 25 Sep 2024, dimana estimasi produksi emas dan tembaga MDKA di tahun 2024 masing-masing akan mencapai 104.000 ons dan 16.100 Ton. Proyeksi produksi emas turun 19,9% dibandingkan realisasi 2023 sebesar 138.000 ons. Proyeksi produksi tembaga naik 32,2% dari produksi 2023 yaitu 13.200 ton.

Naiknya harga komoditas tembaga akan menaikkan Average Selling Price (ASP) sehingga meningkatkan pendapatan dari segmen tembaga hingga 33,3% yoy.

Prediksi ASP untuk emas dan tembaga MDKA
ASP emas dari USD 1700 per ons menjadi USD 2.100 per ons
ASP tembaga dari USD 8.000 per ton menjadi 9.000 per ton

MDKA via anak usahanya yaitu PT Bumi Suksesindo (BSI) tengah mengembangkan proyek tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, proyek ini masih pada fase Bankable Feasibility Study. Proyek ini berada di bawah Izin Usaha Pertambangan (IUP) BSI. Sejak 2018 MDKA telah menginvestasikan lebih dari USD 200 juta untuk studi kelayakan yang terperinci termasuk eksplorasi sepanjang 1.890 meter, pengeboran untuk mendefinisikan sumberdaya, pemodelan geologi, studi teknis dan studi pra-kelayakan (Pre-feasilibitity study) yang rampung pada Mei 2023. Apabila proyek Tujuh Bukit beroperasi akan berpotensi meningkatkan produksi tembaga Indonesia sekitar 10%-15%.

Per Maret 2024, Mineral Resources Estimate (MRE) terbaru dari proyek ini melaporkan peningkatan jumlah sumber daya mineral terindikasi. Total kandungan sumber daya mineral proyek ini meningkat dari 1.706 juta ton menjadi 1.738 juta ton, dengan peningkatan pada sumber daya mineral terindikasi dari 442 juta ton menjadi 755 juta ton, sehingga dari yang semula mengandung 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas kini mengandung sebesar 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounces emas.

Tambang Emas Tujuh Bukit yang berada di atas proyek tembaga diperkirakan akan beroperasi hingga 2029 dan bisa dilanjutkan dengan tembaga bawah tanah. Proyek Tambang Emas Tujuh Bukit menargetkan produksi dikisaran 100.000 hingga 120.000 ounces, sementara produksi Tambang Tembaga Wetar ditargetkan sebesar 14.000 hingga 16.000 ton.

Optimis adanya pertumbuhan pada kinerja operasional khususnya sektor tembaga ditopang juga oleh sumber penghasilan baru yaitu bijih Pirit yang dikirim ke Proyek Acid Iron Metal (AIM) milik PT Merdeka Tsinghan Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) di Morowali.

 

Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *