MTDL updated

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) bekerjasama dengan Anaplan untuk menghadirkan Enterprise Performance Management (EPM) berbasis Cloud, dengan cakupan layanan perencanaan bisnis, supply chain, SDM, Penjualan, dan sistem perencanaan perusahaan terpadu. MTDL juga berencana untuk melakukan investasi di Start Up. Pada 21 September 2021, MTDL melakukan investasi di Kulawarga Asia Pte Ltd yang mengelola Start Up Sayurbox, dengan nilai investasi USD 500.000. Lalu di tanggal 27 Oktober 2021, MTDL bermitra dengan Zebra Technologies untuk menjadi distributor resmi produk Zebra di Indonesia. MTDL juga membuat joint venture dengan Synnex untuk memastikan hardware dan software terbaru di Principal OEM. Ya boleh dikata, MTDL akan menajdi Amazoon-nya Indonesia.

Di Tahun 2022 ini MTDL menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dan laba bersih 20% dimana target ini kebih rendah dibandingkan dengan target pertumbuhan pendapatan MTDL di 2021 sebesar 25% serta laba bersih tumbuh 40%.

MTDL membuat joint venture (usaha patungan) dengan Cacafly (perusahaan termuka dari Taiwan yang merupakan agen pemasaran digital) pada 10 Juni 2022 dengan nama PT CacaFly Metrodata Indonesia  (CMI) dengan kepemilikan saham 51% CMI dan 49% MTDL. Dengan adanya JV CMI ini diharapkan akan memperluas jaringan CacaFly setelah sukses melebarkan sayapnya ke Malaysia dan Singapura. CacaFly dikenal sebagai perusahaan agen pemasaran digital yang menerapkan AI (Artificial Intelligent) , Big Data dan Machine Learning pada kampanye-kampanye pemasaran digital.

CMI akan menjadi salah satu dari mitra agensi untuk Gojek Ads Network atau GoCAN yang dibangun bersama TenMAX. Selain itu CMI akan bekersajama dengan beberapa perusahaan media terintegrasi dan penyedia solusi teknologi seperti pragmatic digital out of home (pDOOH) yang akan memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan pengguna melalui papan reklame dan layar digital seperti di Rumah Sakit, Stasiun Kereta Api, Perkantoran dan Gerai-gerai Retail.

Pada Q1 2023, Pendapatan PTDL turun 12,76% year on year dari Rp 5,17 Triliun menjadi 4,51 triliun yang disebabkan penurunan pendapatan dan penjualan perangkat keras dimana penjualan turun 21,70% menjadi Rp 2,98 Triliun, di segmen jasa dan pemeliharaan juga turun dari Rp 462,54 Miliar di Q1 2022 menjadi Rp 312,57 Miliar di Q1 2023. Sedangkan di segmen perangkat lunak mengalami kenaikan 35,60% yoy menjadi Rp 1,20 Triliun. Laba Bersih turun 11,05% menjadi Rp 146,41 Miliar yoy.

Di Tahun 2023, MTDL menargetkan kenaikan pendapatan dan laba bersih sebesar 8%, mengingat di Tahun 2022 MTDL mencetak pendapatan sebesar Rp 20,9 Triliun naik 13,4% dari Tahun 2021. MTDL optimis target tersebut bisa tercapai mengingat sektor bisnis  Solusi dan Konsultasi Digital juga sektor distribusi dimana MTDL berfokus pada Cloud Based Solutions yang relate dengan IT Security. MTDL melihat fenomena serangan siber sebagai suatu tantangan untuk menyediakan Solusi yang Inovatif.

Sedangkan anak usaha MTDL yaitu PT Synnex Metrodata Indonesia telah menjalin kerjasama dengan PT Awan Komputasi Teknologi, dimana SMI akan memasarkan solusi Cloud Management Platform (CMP) dan Hyper Converged Infrastructure (HCI).

Pendapatan bisnis cloud services dari MTDL naik 87% di Q1 2023 dimana trend pergeseran minat perusahaan-perusahaan terhadap layanan Cloud. Saat ini MTDL berfokus pada Unit Solusi & Konsultasi dalam menyediakan solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada pelanggan Corporate seperti Cloud Hyperscaler, Keamanan Siber, Platform Bisnis Digital serta langganan perangkat lunak dan SaaS.

Pada 11 April 2023, SMI membuka Cisco Meraki Experience Center di Jakarta dan Surabaya. CME merupakan solusi jaringan yang berbasis cloud yang dimiliki oleh Cisco Systems yang menawarkan berbagai produk dan layanan yang dapat dikonfigurasi dan dikelola secara online seperti wireless access point, switch Ethernet, Security Appliance, Kamera Keamanan dan manajemen perangkat mobile.

Tahun 2024:

Pada tanggal 23 September 2024, MTDL bekerjasama dengan FPT IS Company Ltd (FPT) yang merupakan perusahaan penyedia layanan teknologi dan teknologi informasi asal Vietnam, dengan mendirikan Perusahaan Patungan bernama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI), dengan modal dasar Rp 56 miliar, dengan porsi MTDL 60% dan FPT 40%.

FMI akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber, diikuti layanan kecerdasan buatan (AI) dan layanan Cloud GPU (Graphics Processing Units) serta pengembangan software.

Di Q1 2024:

Komposisi pendapatan MTDL didominasi oleh penjualan Perangkat Keras sebanyak 7.626,58 Miliar, Perangkat Lunak Rp 2.188,89 Miliar, Jasa & Pemeliharaan Rp 948,09 Miliar.

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *