PT PP Presisi Tbk (PPRE) hingga Semester II 2022 meraih laba bersih Rp 89,9 Miliar naik 33% dari periode yang sama tahun sebelumnya di Rp 67,6 Miliar. Pendapatan naik 41,8% dari 1,2 Triliun menjadi Rp 1,7 triliun. Sektor konstruksi berkontribusi sebesar 65% dan jasa pertambangan sebesar 26%, sisanya 9% kontribusi dari lini bisnis supporting (structure work, production plant, rental equipment).
Pendapatan civil work & mining services naik 53% dari Rp 983 Miliar menjadi Rp 1,5 Triliun yang berasal dari Proyek Infrastruktur dan Jasa Pertambangan:
Proyek Weda Bay Nickel
Proyek Morowali
Proyek MHU, Jalan hauling HPJ
Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran
Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek Bandara Sentani
Proyek BI Karang
PPRE juga meraih laba sebesar Rp 19,1 Miliar dari Joint Venture atas proyek pembangunan bandara Dhoho Kediri yang berasal dari anak usaha yaitu PT Lancar Mandiri Abadi (LMA) yang menjadi kontraktir utama sekaligus sebagai lead of consortium.
PPRE meraih kontrak baru sebesar Rp 2,7 Triliun yang artinya telah mencapai 47% dari target 2022 yaitu sebesar Rp 5,9 Triliun. Untuk penambahan kontrak baru berdasarkan pemberi kerja didominasi oleh Pihak Non PP Group sebesar 95,8% dan PP group sebesar 4,2% dimana didominasi civil work sebesar 55,95% danmining services sebesar 40,22% yang merupakan lini bisnis utama perseroan, sedangkan sisanya 3,83% dari lini bisnis pendukung.
PPRE optimis dapat meraih target hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah dalam meningkatnya anggaran untuk pengadaan lahan untuk pembebasan jalan tol guna percepatan penyelesaian jalan tol.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: