Janji Prabowo ketika kampanye di Tahun 2024 yaitu Indonesia bebas dari stunting dengan cara pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil, yang menargetkan 82,9 juta penerima, saat ini diubah menjadi program sarapan bergizi gratis bagi siswa sekolah, dimana konsep baru ini akan mengutamakan sumber pangan lokal sekaligus menekan biaya, dimana anggaran sarapan gratis jauh lebih hemat dibandingkan makan siang gratis. Awalnya anggaran makan siang gratis Rp 450 triliun per tahun dengan asumsi Rp 15.000,-, diluar program susu gratis, setelah diubah kemungkinan akan menjadi Rp 225 Triliun, kendati angka tersebut masih lebih besar daripada Anggaran kesehatan dalam APBN 2024 sebesar Rp 187,5 Triliun atau dengan anggaran Ketahanan Pangan Rp 114 Triliun.
Di APBN 2025, ada IKN dan Proyek Strategis Nasional lainnya. Kemungkinan akan dilakukan relokasi anggaran agar defiisit APBN 2025 tidak makin membengkak. Relokasi anggaran bisa saja dilakukan pada belanja Infrastruktur, Subsidi Energi dan Belanja Sosial, namun dikhawatirkan akan ada risiko sosial. Alternatif lain ya menaikkan rasio pajak (sesuai dengan kata Gibran ketika Debat Cawapres) dan Menambah Hutang.
Kemungkinan akan dibentuk lembaga yang menangani Program Sarapan Gratis ini, entah Badan Pangan Nasional.
Anggaran Makan Siang dan Susu Gratis
Versi Bappenas Rp 185,2 Triliun per tahun
Versi TKN Prabowo Gibran Rp 15.000/ orang atau Rp 450 Triliun per tahun
Versi TKN Prabowo Gibran Anggaran Sarapan Bergizi Gratis Rp 200 Triliun per tahun dengan sasaran siswa SD dan Setingkat, diprioritaskan bagisiswa yang tinggal di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Pada 24 Juni 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa Anggaran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 71 Triliun sudah disiapkan dalam RAPBN 2025 dengan range postur APBN 2025 defisit 2,29 hingga 2,82%. Program MBG ini akan difokuskan di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Dengan anggaran Rp 71 Triliun, asumsi anggaran unttuk makan Rp 15.000 / anak dengan jumlah hari efektif sekolah tahun ajaran 2024/2025 diasumsikan sama dengan 2023/2024 yaitu 255 hari, maka total anak sekolah yang akan mendapatkan MBG sebanyak 18,56 juta siswa. Sedangkan apabila asumsi susu gratis Rp 3.000 / anak, maka biaya yang dikeluarkan anak per hari Rp 18.000, maka total anak yang mendapatkan MBG + Susu = 15,47 juta anak, bukan 18,56 juta.
Pada Februari 2024, ada 22,3 juta balita; 7,7 juta siswa TK; 28 juta siswa SD; 12,5 juta siswa SMP, belum lagi jumlah ibu hamil, ibu menyusui.
Masih belum dijelaskan Asal Alokasi Anggaran Program MBG ini, akan dialokasikan ke Kementerian (Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan?) atau Lembaga tertentu?
Program MBG ini jika dijalankan dengan baik dan benar, bisa saja membuka lapangan pekerjaan:
Peternak Sapi dan Susu
Peternak Ayam
Petani Sayur Mayur yang tentu saja akan memenuhi kebutuhan pangan terkait Program MBG
Bank Dunia (World Bank) menyampaikan kajiannya terkait Program Makan Gratis (school meals) yang biasanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi, meningkatkan kehadiran dan pembelajaran serta perlindungan sosial.
Terkait Gizi, makanan ini tidak dirancang untuk berdampak pada penurunan angka stunting karena tidak ditargetkan untuk 1.000 hari pertama kehidupan namun makanan ini dapat berdampak pada variasi makanan dan antisipasi anemia anak sekolah. Dimana untuk mencapai hasil gizi yang lebih baik, diperlukan memberikan zat gizi mikro, pemberian obat cacing, kurikulum pendidikan kesehatan dan gizi. Bank Dunia memandang pemberian makanan ini efektif saat suatu Negara dilanda persoalan ketahanan pangan. Hal yang harus diantisipasi adalah pengadaan makanan dan pengawasan, kontrol kualitas agar terhindar dari Keracunan Makanan.
Indonesia akan impor 1,2 juta ekor sapi perah laktasi yang akan didatangkan dari Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Brazil pada tahun 2025-2027 untuk menggenjot produksi susu nasional guna mendukung Program Minum Susu Gratis (MSG). Berdasarkan data Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (PKH Kementan), Program MSG untuk tahap awal akan ditujukan bagi 24 juta siswa SD dengan kebutuhan susu 48 liter per tahun per siswa serta produk susu dalam MSG harus dengan kandungan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) 100%.
Swasembada Susu? masih jah dari kenyataan, Indonesia masih impor susu 80% dari kebutuhan. Apabila ditambah program MSG maka terdapat defisit minimal 1,2 juta sapi perah laktasi. Rencana di Tahun 2025 akan mendatangkan 350.000 ekor sapi perah laktasi dan nantinya akan dibudidayakan oleh Pihak Swasta, jadi Pemerintah akan beli dari Pihak Swasta. Penting bagi perusahaan swasta memastikan agar wilayahnya Bebas Penyakit Hewan. Hal ini dilakukan dikarenakan Indonesia masih kekurangan susu 3-4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan Program MSG di level SD, dimana target awalkan 80 juta siswa.
Tantangan dari Program MBG dan MSG ini adalah alokasi berapa banyak Provinsi/Kabupaten/Kota yang harus memelihara Sapi perah?, Daging Sapi/ Kerbau? Daging Ayam? Telur Ayam?
Tahun 2025-2029 bisa jadi menjadi tahunnya Kementerian Pertanian di Divisi Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH Kementan).
Susu Ikan? digadang-gadang akan menggantikan Susu Sapi di program MSG
Pabrik susu ikan di Indramayu Jawa Barat makin popular dengan mencuatnya rumor Susu Ikan menjadi alternatif susu hewani dalam mendukung program MBG. Susu ikan merupakan susu analog hasil dari hidrolisat protein ikan (HPI) yang diolah dan disajikan menyerupai susu. Pembuatan “susu” atau sari ikan dimulai dari pemilahan ikan yang nilai ekonominya rendah, seperti petek. Ikan dibeli dari nelayan setempat dengan harga sekitar Rp 5.000 per kilogram, setelah itu ikan digiling kemudian dimasukkan ke mesin pemanas khusus dengan suhu tertentu, selanjutnya ikan yang melalui proses hidrolisis enzim protein ikan itu memasuki mesin pengering hingga menjadi bubuk HPI, HPI ini lalu dikemas dalam karung khusus yang kemudian dibawa ke Pabrik di Bekasi, jabwa Barat, disana HPI dijadikan ‘Susu” dengan rasa coklat dan stroberi serta telah dikemas. Pabrik HPI di Indramayu merupakan hasil kemitraan antara Koperasi Nelayan Mina Bahari (Indramayu) dan PT Berikan Teknologi Indonesia, dimana pada Agustus 2023, pabrik ini diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM serta Menteri Kelautan dan Perikanan. PT Berikan Bahari Indonesia yang berada di kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat ini berkapasitas produksi 30 ton bubuk susu ikan per bulan atau sekitar 3,5 juta botol kemasan 120 mililiter, yang cukup untuk membuat 20.280 liter. Nama produknya yaitu Surikan.
Produk susu bubuk “susu ikan” dengan kemasan 350 gram dijual Rp 126.000. Founder PT Berikan Bahari Indonesia adalah Yogi Aribawa Krisna.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPKP) akan membangun unit HPI di November 2024 di Pekalongan, Jawa Tengah. Pabrik di Pekalongan itu berskala 2 ton HPI per bulan dan menelan anggaran Rp 8 miliar. KPP masih berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Program MBG akan menjatah 3 juta anak sekolah pada tahap awal. Menurut Badan Gizi Nasional (BGN) program MBG akan dilaksanakan mulai Januari 2025, jumlah siswa penerima manfaat akan bertambah menjadi 6 juta pada April 2025 dan 15 juta pada Juli 2025. Total penerima manfaat MBG mencapai 82,9 juta jiwa. Kebutuhan anggaran mencapai Rp 1,2 Triliun per hari atau sekitar Rp 400 Triliun per tahun. 75% dari Rp 1,2 Triliun atau sekitar Rp 800 Miliar akan digunakan untuk intervensi makan gratis untuk anak-anak sekolah, sekitar 85% dari Rp 800 miliar digunakan untuk membeli bahan baku.
BGN melakukan proyek percontohan, melayani 3000 anak sekolah, dibutuhkan 200 kg beras, 350 kg ayam, 3.000 butir telur, 350 kg sayur dan 6.000 liter susu per hari.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com