Tahun 2023:
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencetak laba bersih dengan kenaikan yang signifikan yaitu 190,27% menjadi USD 25,60 juta (setara Rp 395,33 Miliar, kurs asumsi Rp 15.439) dibandingkan tahun 2022 USD 8,82 juta, pendapatan bersih naik 60,82% dari USD 126,68 juta menjadi USD 203,74 juta (setara Rp 3,14 Triliun) , dimana pendapatan tersebut didukung oleh penjualan gas sebesar USD 101,15 juta, lifting migas USD 47,04 juta, jasa penyaluran minyak KSO USD 31,52 juta serta segmen-sgemen jasa lainnya dikisaran USD 10 juta.
RAJA mengakuisi 8% participating interest wilayah kerja Migas Jabung, Jambi via anak usahanya PT Raharja Energi Tanjung Jabung dari PT GPI Jabung Indonesia, dengan adanya akuisisi ini tentu berkontribusi terhadap pendapatan dan laba RAJA. Selain itu salah satu entitas RAJA yaitu PT Energasindo Heksa Karya juga telah meresmikan Compressed Natural Gas (CNG) Mother Station di Grobogan, Jawa Tengah yang dapat memberikan pendapatan USD 4,5 juta (setara 69,72 miliar, asumsi kurs Rp 15.495). CNG ini mengantisipasi permintaan di Jawa Tengah dan sekitarnya. CNG Mother station Grobogan ini merupakan stasiun CNG kedua milik Energasindo, sebelumnya Energasindo telah mengoperasikan CNG Station di Cikarang dengan kapasitas 2,5 MMSCFD. Sedangkan CNG Grobogan memiliki kapasitas kompresi gas bumi hingga 1,8 MMSCFD, dengan potensi hingga 3 MMSCFD seiring penambahan fasilitas kompresi dan ketersediaan gas bumi.
RAJA via PT Energasindo Heksa Karya juga telah mendapatkan kontrak penyaluran gas untuk kebutuhan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) di Riau dengan jangka waktu 10 tahun kontrak yang dapat memberikan pendapatan USD 45 juta (setara Rp 698,98 miliar, asumsi kurs Rp 15.533) per tahun.
Semester I 2024:
RAJA membukukan pendapatan USD 123,51 juta, naik 67,15% yoy dari USD 73,89 juta di Semester I 2023. Pendapatan ini meningkat didipicu oleh peningkatan penjualan gas dan tarif transmisi dari jaringan pipa RAJA di Perawang, Riau dan juga pendapatan dari Stasiun Induk Compressed Natural Gas (CNG) di Grobogan, Jawa Tengah (beroperasi sejak Desember 2023).
Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 14,29 juta (setara Rp 234,74 miliar), naik 55,35% dari periode sebelumnya USD 9,2 juta.
PT Rukun Raharja Tbk mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Pertrotech Penta Nusa (PETRO), bersama konsorsium PT Citra Panji Manunggal (CPM) dan PT Bakrie Pipe Industries (BPI), telah menandatangani Perjanjian Penyediaan Jasa Pipanisasi BBM Tanjung Batu – Samarinda dengan PT Pertamina Patra Niaga pada 4 Oktober 2024.
Proyek ini mencakup pembangunan jaringan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) baru sepanjang 120 kilometer yang akan menghubungkan TBBM Tanjung Batu (Balikpapan) ke TBBM Samarinda dan TBBM Palaran di Kalimantan Timur. RAJA memperkirakan akan meraih EBITDA sebesar Rp 200 miliar per tahun dari proyek pipanisasi bahan bakar minyak (BBM) Tanjung Batu–Samarinda yang dijalin bersama PT Pertamina Patra Niaga.
RAJA mencatat laba bersih USD 16 juta pada semester I-2024, naik 60% dari USD 9,9 juta tahun sebelumnya.
Pendapatan juga melonjak 67% YoY, mencapai USD 123,5 juta dibandingkan USD 73,8 juta pada periode yang sama tahun lalu.
RAJA fokus pada ekspansi ke sektor energi dan infrastruktur dengan belanja modal (capex) sebesar USD 110 juta (Rp 1,78 triliun) hingga 2026. Direktur Rukun Raharja, Sumantri, menyatakan bahwa anggaran capex ini akan mendukung berbagai strategi ekspansi, terutama pada proyek gas compressor dan pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM).
RAJA memperkirakan adanya potensi penambahan pendapatan senilai USD 50 juta dari kontrak penyediaan sewa bosster compression plant untuk blok migas Sengkang. Kontrak penyediaan tersebut berlaku selama lima tahun antara anak usaha RAJA yaitu PT Triguna Internusa Pratama dan Energy Equity Holdings Pty Ltd pada 11 Oktober 2024. RAJA berinvestasi sekitar USD 28 juta- USD 30 juta, dimana booster compression plant itu dibeli sebanyak enam unit dari Perusahaan Amerika. Operator blok Sengkang saat ini dikendalikan penuh oleh ENRG (PT Energi Mega Persada Tbk).
Potensi ke depan:
RAJA akan masuk ke bisnis gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) dan petrokimia melalui blue ammonia dengan harapan di tahun 2028, bisnis LNG dan Blue Ammonia bisa berkontribusi 30% terhadap pendapatan RAJA dan mulai tahun 2023 dari lini bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dapat berkontribusi 10% terhadap pendapatan. Proyek blue ammonia investasinya sekitar USD 800 juta – USD 900 juta untuk membangun kapasitas 700.000 metrik ton per tahun.
RAJA telah merancang sejumlah proyek strategis hingga tahun 2034. Ada proyek pembangunan jaringan pipa bahan bakar minyak (BBM) sepanjang 120 kilometer di Kalimantan Timur dengan proyek estimasi investasi Rp 3 Triliun akan dimulai tahap konstruksi pada Q4 2024 dan ditargetkan beroperasi secara komersil pada Q4 2026 dengan perkiraan dapat menghasilkan pendapatan tahunan Rp 225 miliar bagi RAJA.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Sahamdaily, bisa klik link dibawah ini:
Join Membership
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com