Review Saham ERAA

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berdiri di tahun 1996 merupakan perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berhubungan dengan telekomunikasi seperti handset, kartu SIM, kartu voucher prabayar, aksesoris, komputer, dan segala jenis gadget elektronik.

ERAA IPO di BEI tanggal 14 Dec 2011 di harga perdana 1000

Tahun 2011 akuisisi Teletama Artha Mandiri (TAM), mendirikan 8 outlet Erafone Megastore

Tahun 2012 akuisisi Ibox (perusahaan retail product Apple) melalui anak perusahaannya PT Data Citra Mandiri (DCM) dan meluncurkan erafone.com

Tahun 2013 mengoperasikan 88 pusat distribusi, 423 pusat ritel, bekerjasama dengan ACER, Apple, Asus, Dell, HTC, Huawei, Nokia, Samsung, Sony, Motorola, Axis, Indosat, XL Axiata, Telkomsel

Tahun 2014 menjadi distributor & importir Xiaomi.

Selain memasarkan Xiaomi, ERAA juga memasarkan Huawei, Honor, Vivo. Hingga 2018, ERAA sudah memiliki 936 outlet diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapore dan memiliki rencana membuka 1500 outlet hingga 2 tahun kedepan

Harga saham ERAA di akhir tahun 2017 Rp 735, Di 27 juli 2018 harga 3.280. ditutup di akhir tahun 2018 pada harga 2.200.

Tahun 2018 : ERAA Penjualan naik 41.66 % dari 24 Triliun menjadi 34.7 Triliun, didukung penjualan smartphone Xiaomi dari 2.6 T menjadi 11 T dan lonjakan Laba bersih 162%, dari 339 Miliar ke 850 Miliar. Namun Arus kas dari Aktivitas Operasional menunjukkan trend negatif 2 tahun ini: minus 764 miliar (2017) dan minus 2.4 Triliun (2018), minusnya arus kas operasional ini karena harus memasok HP xiaomi (ERAA harus mengeluarkan modal didepan).

Ponsel-ponsel tersebut ditempatkan di gerai-gerai erafone, dan ERAA akan memperoleh Cash apabila ponsel tersebut laku terjual, sehingga untuk mendanai perusahaan, ERAA harus melakukan pinjaman ke bank sejumlah 2,4 Triliun. Hutang jangka pendek meningkat dari 5.05 T menjadi 7.74 T.

Kecepatan peluncuran produk Smartphone, tentu menjadi masalah bagi ERAA, konsumen begitu cepat mengganti HP dan HP yang baru dilaunching tiga bulan lalu, menjadi tidak menarik lagi. Stock akan menumpuk di Gudang ERAA. Uang tidak berputar.

Harga saham ERAA 2 Jan 2019 di Harga Rp 2.200 dan harga as per 10 May 2019 Rp 1.135, bahkan sempat menyentuh level 1005 di tanggal 9 May 19.

Di Q1 2019, Penjualan ERAA Menurun 13.96 % menjadi 7,12 Triliun, kenaikan beban 4.89 % menjadi 6,8 Miliar, naiknya beban bunga 122,53% menjadi 97.47 Miliar, sehingga laba Q1 2019 menurun 73.88 % dari 216.46 Miliar menjadi 56.53 Miliar. Hal ini tentu di response negatif oleh Pasar dengan menurunnya harga saham ERAA mendekati rentang 900-an hingga 1000.

Salah satu upaya ERAA yaitu mendirikan anak usaha baru PT Data Tekno Indotama pada 12 April 2019 yang bergerak di perdagangan software (piranti perangkat lunak).

Nilai Intrinsik ERAA: 3052
Harga Saham : 1135 (10 May 2019)
ERAA Undervalued dalam fase Downtrend.

PER 4.3
DER 1.67
ROE 18 %

Ketika Covid-19 melanda Indonesia,

Saham ERAA dari harga 1.860 drop hingga harga 840 lalu rebound ke Harga 1.725 (11 Agustus 2020).
PER 24.30 X
DER 0.79
ROE 4.60%

Btw, bisa follow Instagram, Twitter, Group Telegram, Group WA maupun follow & listen Podcast dan Spotify Sahamdaily ya 🙂

jika berminat join membership bisa klik link di bawah atau WA ke 085737186163

Join Membership

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *