PTSN (Sat Nusapersada TBk), PTSN ini merupakan pemasok printed circuit board dan perakitan komponen mekanik, dan produsen komponen elektronik namun lebih dikenal publik sebagai Perakit Smartphone. PTSN berlokasi PTSN di Batam dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
PTSN IPO di BEI pada 8 Nov 2007 dengan harga penawaran saham Rp 580 per lembar saham.
Di tanggal 27 Dec 2017 harga saham PTSN masih di level harga Rp 187, 1 Nov 2018 harganya Rp 452, 11 Dec 2018 menjadi Rp 920 dan ditutup di akhir tahun 2018 di harga 1990.
Saham ini sempat melonjak tajam harganya dari level harga 450-an k elevel 900-an, setelah melakukan kerjasama dengan Pegatron Corporation (Perakit Iphone) senilai 14,5 Triliun pada tanggal 4 Dec 2018. Harga saham menanjak terus hingga ke level 1800-an dan akhirnya di Suspen oleh BEI pada tanggal 27 Dec 2018 namun di cabut pada tanggal 28 Dec 2018, dan harga ditutup di harga 1990.
Ponsel yang dirakit oleh PTSN: Xiaomi, Asus, Infinix, Sharp, Nokia.
Namun setelah mengalami kenaikan harga saham yang signifikan, saham ini mulai turun karena rupanya kerjasama dengan Pegatron tidak terkait dengan produk iphone namun produk smarthomenya, sehingga Market merespon negatif dan harga saham mulai turun, dan saat ini harga saham di tanggal 10 May 2019 menjadi Rp 790.
Jika kita baca Laporan Keuangan PTSN di Q3 2018, nampak ada lonjakan Pendapatan dari USD 64,59 juta menjadi USD 233,48 juta dan Laba dari USD 782.830 menjadi USD 10.59 juta. Hal ini disebabkan oleh adanya pendapatan dari Industri Asus Global senilai USD 156.86 juta dan jasa perakitan PT Asus Technology Indonesia USD 4,36 juta serta jasa perakitan PT Erajaya swasembada Tbk naik 185,63%.
Instrinsik Value PTSN di harga 1054, sedangkan harga sahamnya as per 10 May 2019 di 790. Undervalued pada fase downtrend.
PER 8.1
ROE 17 %
DER 3.13
Btw, bisa follow Instagram, Twitter, Group Telegram, Group WA maupun follow & listen Podcast dan Spotify Sahamdaily ya 🙂
jika berminat join membership bisa klik link di bawah atau WA ke 085737186163