PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) meraih laba bersih sebesar USD 476,17 miliar di Semester I 2022 naik 1.496% dari laba bersih semester I 2021 sebesar Rp 29,82 Miliar. Pendapatan juga naik 310% menjadi Rp 3,5 Triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 Triliun. Salah satu faktor yang mendorong kenaikan kinerja SGER yaitu adanya diversifikasi dengan menjual logam logam nikel melalui PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA), dan melalui SMGA juga meningkatkan volume penjualan batubara lokal. SGER juga meningkatkan penjualan batubara secara global melalui Hineni Resources Pte Ltd yang berlokasi di Singapura dengan volume penjualan sebesar 1,55 juta metrik ton (MT). Faktor lainnya yaitu SGER melakukan beberapa off-take tambang batubara dan kontrak pembelian batubara untuk memastikan perusahaan mendapatkan harga dan supply batubara yang baik. Hingga semester I 2022, SGER merealisasikan penjualan batubara ke market domestik sebanyak 226.205 MT, market ekspor sebesar Rp 2,55 juta MT, artinya total penjualan SGER di Semester I 2022 mencapai 2,77 juta MT dimana SGER di Tahun 2022 ini menargetkan penjualan mencapai 4,5 juta MT yang artinya SGER sudah merealisasikan 61,5% dari target. Di pasar Asia, SGER telah melakukan ekspor batubara ke Vietnam, Korea Selatan, Bangladesh, India, China dan Filipina, SGER juga telah melakukan ekspor batubara ke Rotterdam, Belanda. Selain itu SGER juga dalam proses pengiriman ke Polandia dan tengah bernegosiasi dengan negara Eropa lainnya, sedangkan untuk market Asia, SGER sedang bernegosiasi dengan Negara Malaysia.
Pada tahun ini SGER menargetkan pendapatan Rp 5 Triliun, di Semester I 2022 SGER meraih pendapatan Rp 3,5 Triliun artinya SGER telah mencapai 70% dari target pendapatannya.
SGER melakukan diversifikasi ke energi terbarukan dengan mengakuisisi PT Jabar Bersih Lestari -JBL (badan usaha yang dibentuk konsorsium perusahaan pekerjaan penyediaan infrastruktur tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah – TPPAS regional dari Provinsi Jawa Barat, bersama-sama dengan PT Jasa Sarana selaku Badan Usaha Milik Provinsi Jawa Barat), proyek waste to energy ini merupakan proyek kerjasama Pemerinah Badan Usaha yang melibatkan pemerintah Pemprov Jabar, Depok, Bekasi, Tangsel. kerjasama terkait pengolahan sampah yang menghasilkan refuse derived fuel (RDF) sebagai energi alternatif pembakaran.
SGER melalui PT JBL telah melakukan investasi mencapai USD 69 juta, fase pertama sebanyak 720 metrik ton sampah dapat diterima pada akhir Juni 2022, sedangkan penyelesaian fase kedua ditargetkan di Agustus 2023, SGER telah menunjuk PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) sebagai financial consultant.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: