PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) listed di BEI pada 20 Februari 2013.
Pemegang saham TPMA as per 31 May 2024:
56,94% PT Dwitunggal Perkasa Mandiri
12% PT Patin Resources
3,80% PT Artha Wijaya Kapital
2,99% PT Investasi Jaya Cemerlang
23,86% Masyarakat-Non Warkat
0,41% Saham Treasury
2023:
Pendapatan Usaha, 2023 = USD 66.582.357, 2022 = USD 62.801.600, 2021 = USD 42.016.186. Pendapatan usaha naik 6,02%
Laba Bruto, 2023 = USD 24.925.069, 2022 = USD 21.136.442, 2021 = USD 9.385.752
Laba Tahun Berjalan, 2023 = USD 19.695.773, 2022= USD 14.296.163, 2021 = USD 3.959.320
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk, 2023 = USD 19.695.773, 2022 = USD 14.296.163, 2021 = USD 3.959.320, Laba naik 37%.
TPMA menambah 3 unit tug boat dan 2 unit tongkang.
Anak usaha TPMA yaitu PT Trans Logistik Perkasa (TLP) memiliki 97 unit armada yang akan berfokus mengangkut bijih nikel (nickel ore)
mencatatkan laba bersih sebesar USD 19,7 juta (setara Rp 307,72 miliar, asumsi kurs Rp 15.624 per dollar AS), meningkat 37,7% YoY pada tahun 2023 lebih tinggi daripada tahun 2022 USD 14,29 juta (setara Rp 223,36 Miliar), didorong oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 6,02% menjadi USD 66,6 juta (Rp 1,04 Triliun) dari USD 62,80 juta di tahun 2022 (setara Rp 981,21 Miliar) karena utilisasi yang lebih tinggi, dan kontribusi laba sebesar USD 1,2 juta dari anak perusahaannya, PT Trans Logistik Perkasa (TLP) yang muncul pada Q4 2023 menyusul akuisisi sekitar 40 kapal pada November 2023. Ditengah pelemahan harga batubara, produksi nasional yang kian meningkat, lebih berpengaruh ke TPMA dari sisi volume pengangkutannya, semakin besar volume pengangkutan maka akan menguntungkan TPMA.
TPMA akan melakukan Right Issue dengan melepas 1,13 miliar saham baru (30,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada perusahaan). Dana Right Issue rencananya akan digunakan untuk ekpansi usaha.
Di Tahun 2024, TPMA menargetkan kenaikan 10% hingga 20 % dari segi pendapatan maupun laba, dengan menambah dua armada tug boat dan 4 tongkang ukuran 330 feed serta 1 crane barge, dengan capex berkisar USD 20 juta untuk tahun 2024 (20% kas internal & 80% pinjaman bank). TPMA saat ini mengoperasikan 40 tug boat, 35 tongkang dan tiga floating crane. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pengangkutan tidak hanya batubara, nikel, bisa juga mengangkut pasir silika.
TPMA berencana menggelar Right Issue maksimal 1,13 miliar saham baru (setara dengan 30,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh), dana ini nantinya untuk ekspansi TPMA misal untuk akuisisi.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com