UNTR Updated

PT United Tractors Tbk (UNTR) emiten distributor alat berat dan pertambangan ini akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham (aksi korporasi untuk membeli kembali saham yang beredar di publik melalui bursa saham) selama periode 13 Juli hingga 12 Oktober 2022, rencana buyback saham tersebut tidak lebih dari 20% dan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal yang disetor.  Dana buyback saham akan menggunakan kas internal UNTR sebanyak-banyaknya Rp 5 Triliun dan rencana buyback saham ini tidak akan memberikan dampak negatif bagi kegiatan UNTR dikarenakan UNTR memiliki Modal Kerja dan Arus Kas yang kuat.

Tujuan dilaksanakannya Buyback Saham ini agar menstabilkan harga saham UNTR dalam kondisi pasar yang fluktuaktif dan juga memberikan keyakinan kepada investor atas nilai Saham UNTR serta memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang dimana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika UNTR memerlukan penambahan modal.

Di Q1 2022, Aset UNTR senilai  Rp 120,09 Triliun, nilai ini tumbuh dari akhir 2021 yang senilai Rp 112,56 Triliun. Dari Sisi Ekuitas betumbuh menjadi Rp 77,12 Triliun di 31 Maret 2022 dari akhir 2021 senilai Rp 71,82 Triliun.

UNTR membukukan laba bersih senilai Rp 4,32 Triliun naik 131,51% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu di Rp 1,86 Triliun. Laba bersih per saham dasar naik menjadi Rp 1.158 dari sebelumnya hanya Rp 500. Pendapatan bersih senilai RP 27,97 Triliun naik 56% dari pendapatan di Periode Q1 2021 sebesar Rp 17,89 Triliun.  Saat ini penjualan alat berat UNTR sedang tinggi-tingginya. Hingga May 2022, penjualan alat berat sebanyak 2.400 unit naik 123% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.076 unit dimana market sahre Komatsu per May 2022 sebesar 28 %. UNTR mengerek naik target penjualan alat berat Komatsu hingga akhir tahun 2022 menjadi 4.800 unit dari sebelumnya target di 3.700 unit.

Di Semester I 2022, UNTR meraih pendapatan Rp 60,45 Triliun naik 62,01% dibanding periode yang sama tahun 2021, laba bersih mencapai Rp 10,36 Triliun naik 129,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini juga ditunjang kenaikan harga jual rata rata (average selling price-ASP) alat berat Komatsu sehingga terjadi  peningkatan margin laba kotor  yang naik 5,8 point mencapai 27,3% dan margin laba operasional naik 7,3 point menjadi 23,5%.  Selain itu bisnis kontraktor pertambangan juga memberi kontribusi kepada UNTR yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA) yang meningkat pendapatannya sebanyak 32% secara kuartalan meskipun pendapatan dari penjualan peralatan dan emas Martabe turun 12 % secara kuartalan namun bisnis PAMA dan batubara mampu meningkatkan pendapatan UNTR.

UNTR juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yaitu PLTMH Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah yang mencetak pendapatan di Q2 2022 sebesar RP 12 Miliar jika dibandingkan di Q1 2022 sebesar Rp 1 Miliar.

Pada tahun 2022, UNTR menyediakan capex sebesar USD 750 juta dan telah terserap sekitar 30-50% hingga semester I 2022. Dari capex ini sebesar USD 570 juta untuk bisnis jasa pertambangan dan pertambangan, sekitar USD 170 juta untuk bisnis tambang emas dan infrastruktur pabrik serta sistem manajemen, sisanya untuk segmen lain seperti mesin konstruksi.

UNTR menambah kepemilikan saham senilai Rp 176,55 miliar di  Arkora Hydro melalui entitas PT Energia Prima Nusantara (EPN), EPN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sales & Purchase Agreement /CSPA) dengan ACEI Singapore Holding Private Ltd (ACEI) di tanggal 4 Agustus 2022. EPN saat ini sedang membangun PLTM Besai Kemu berkapasitas 7 MW di Lampung yang diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2023. EPS juga merambah bisnis PLTS dimana EPN telah memasang rooftop solar PV sebesar 6,9 MWp dan diharapkan di sepanjang 2022 akan ada penambahan instalasi baru rooftop solar PV sebesar 15 MWp.

Hingga Q3 2023, UNTR mencetak laba bersih Rp 15,3 Triliun, turun 3% dari Rp 15,9 Triliun,  dengan pendapatan bersih Rp 97,59 Triliun, naik 6,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 91,53 Triliun.

Di Tahun 2024, UNTR menargetkan penjualan alat berat dikisaran 3.900-4.000 unit, lebih  rendah dibandingkan realisasi penjualan alat berat komatsu sebanyak 5.270 unit di tahun 2023. Hingga Q1 2024, volume penjualan Komatsu tercatat 1.126 unit, turun 37,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan volume penjualan 1.791 unit.

Di Bulan Maret 2024, UNTR mengakuisisi Supreme Energy Rantau Dedap dengan nilai transaksi USD 80,69 juta (setara Rp 1,26 Triliun). UNTR telah memiliki  aset Renewables Energy  seperti PLTA melalui PT Arkora Hydro Tbk (ARKO). Untuk Capex, UNTR menyediakan dana  sebesar USD 1,3 Miliar – USD 1,4 Miliar yang akan dialokasikan untuk Kontraktor Pertambangan USD 1 Miliar, USD 100 juta untuk Infrastruktur Batubara, USD 100 juta untuk tambang emas, USD 100 juta untuk alat berat.

Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *