PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) didirikan pada 14 Desember 1994, yang menjalankan usaha industri bumbu rokok dan kelengkapan rokok lainnya, antara lain pembuatan filter rokok. WIIM listed di Bursa pada 18 Desember 2012.
WIIM memproduksi:
- Rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan merek Galan, Wismilak Special, Wismilak Slim, Wismilak Satya, Galan Prima, Wismilak ARJA
- Sigaret Kretek Mesin (SKM) dengan merek Wismilak Diplomat, Diplomat Mild, Diplomat Mild Menthol, Diplomat Evo, Diplomat evo SOPRA
- Cerutu dengan merek Wismilak Premium Cigar Robusto, Wismilak Premium Selection, Wismilak Premium Clasico
- Filter rokok (flavor filter, charcoal filter, monoacetate filter, capsule filter, filter tips)
WIIM memiliki 3 anak perusahaan:
- PT Gelora Djaja beroperasi sejak tahun 1962 di Surabaya
- PT Gawih Jaya beroperasi sejak tahun 1983 di Surabaya
- PT Galan Gelora Djaja beroperasi sejak tahun 1994 di Surabaya
WIIM berkantor pusat di Surabaya, memiliki 4 fasilitas produksi (2 Surabaya, 2 Bojonegoro), 4 sentra logisistik regional (Gresik, Solo, Jakarta, Medan) dan memiliki 22 Area Distribusi (Medan, Pematang Siantar, Padangsidimpuan, Jakarta, Cirebon, Bogor, Tangerang, Bandung, Bengkulu, Stock Point Jambi, Solo, Yogyakarta, Semarang, Pati, Tegal, Purwokerto, Stock Point Magelang, Surabaya, Malang, Pamekasan, Jember, Jombang, Kediri, Banjarmasin)
Pemegang saham WIIM as per 30 April 2024:
25,48% Indahtati Widjajadi
15,18% Ronald Walla
15,18% Stephen Walla
7,30% Sugito Winarko
31,83% Masyarakat-non warkat
3,88% Masyarakat-warkat
1,15% Saham Treasury
2023:
Penjualan neto, 2023 = Rp 4.874.748.000.000, 2022 = Rp 3.704.350.000.000, 2021 = Rp 2.733.691.000.000, 2020 = Rp 1.994.066.000.000, 2019 = Rp 1.393.574.000.000, Penjualan neto naik 31,6% menjadi Rp 4,9 Triliun dari tahun 2022 Rp 3,7 Triliun.
Penjualan per segmen
SKM: 2023 = Rp 3.325.000.000.000, 2022 = Rp 2.933.000.000.000, 2021 = Rp 2.078.000.000.000, 2020 = Rp 1.347.000.000.000, 2019 = Rp 824.000.000.000. Penjualan SKM naik 13,3% dari tahun sebelumnya.
SKT: 2023 = Rp 740.000.000.000, 2022 = Rp 411.000.000.000, 2021 = Rp 439.000.000.000, 2020 = Rp 459.000.000.000, 2019 = Rp 379.000.000.000. Penjualan SKT naik 80% dari tahun sebelumnya.
Penjualan batang rokok
SKM : 2023 = 2.871.000.000 batang, 2022 = 2.982.000.000, 2021 = 2.331.000.000, 2020 = 1.460.000.000, 2019 = 818.000.000
SKT : 2023 = 882.000.000 batang, 2022 = 472.000.000, 2021 = 499.000.000, 2020 = 512.000.000, 2019 = 436.000.000
Laba bersih, 2023 = Rp 494.729.000.000, 2022 = Rp 249.644.000.000, 2021 = Rp 176.877.000.000, 2020 = Rp 172.506.000.000, 2019 = Rp 27.328.000.000. Laba bersih naik 98,3% menjadi Rp 494,7 miliar dari tahun 2022 Rp 249,3 miliar.
Total produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) mencapai 882 juta batang, naik 86,9% dari tahun 2022 sebanyak 472 juta batang.
WIIM meluncurkan Wismilak Diplomat evo SOPRA di bulan Mei 2023, produk terbaru di segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM).
WIIM menciptakan ekosistem kemitraan bersama masyarakat melalui warung tradisional dan toko kelontong via program Wismilak Success Partner (WSP) dan berhasil menjangkau 18.460 ekosistem kemitraan di tahun 2023.
Di Tahun 2023, Pemerintah menaikkan tarif cukai tembakau rata-rata sebesar 10% sehingga harga rokok secara umum mengalami kenaikan. Untuk meningkatkan pertumbuhan usaha dan profitabilitas, WIIM mendorong pertumbuhan volume penjualan SKT dan mempertahankan volume penjualan SKM agar tidak melapaui ambangbatas tarif cukai.
Berdasarkan data Dirjen Bea dan Cukai, produksi rokok kumulatif pada 2023 mencapai 318,14 miliar batang, angka tersebut 1,77% lebih rendah dibandingkan tahun 2022
2024:
WIIM menambah enam mesin baru yang diharapkan dapat menggenjot produksi filter, dimana WIIM optimis dapat memenuhi target produksi filter sebesar 6,7 miliar batang filter atau setara dengan 26,8 miliar batang rokok hingga akhir tahun 2024. Di tahun 2024, WIIM menargetkan kenaikan penjualan 10%-15% SKT, sedangkan untuk SKM dipertahankan volume produksi 2,8 miliar batang di tahun 2024.
Q1 2024, penjualan WIIM sebesar Rp 1,05 Triliun, turun 9,73% yoy dibandingkan Q1 2023 Rp 1,17 Triliun. Penjualan turun disebabkan menurunnya penjualan produk SKM dimana angka penjualan SKM mencapai Rp 608.91 miliar, lebih rendah 29,81% yoy dari Rp 867,57 miliar. Penjualan ekspor sebanyak Rp 28,89 miliar. Laba bersih mencapai Rp 91 miliar, turun 18% dibandingkan Q1 2023 Rp 111 Miliar.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com